SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ribuan petani di Sragen kelabakan lantaran jatah pupuk mereka belum diterima. Padahal saat ini masa pemupukan hampir selesai.
Hal itu terungkap saat inspeksi mendadak (sidak) yang digelar Wakil Ketua DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto bersama Kepala Dinas Pertanian, Ekarini Mumpuni, Rabu (20/3/2019).
Bambang mengatakan banyak menerima keluhan petani di Sragen timur utamanya wilayah Gondang dan sekitarnya. Mayoritas mengeluh karena jatah pupuk belum turun padahal saat ini masa pemupukan sudah hampir selesai.
“Kami dapat laporan dari petani di wilayah Gondang kalau ada kelangkaan pupuk. Tadi kami sudah kumpulkan asosiasi penyalur pupuk dimana titik trobelnya. Setelah ditelusuri ternyata masalahnya ada di distributor Tani Makmur Ngrampal,” paparnya Rabu (20/3/2019).
Pihaknya berharap Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) segera turun tangan menertibkan penyaluran pupuk. Sebab tidak menutup kemungkinan kasus serupa terjadi di beberapa wilayah lainnya.
Pasalnya hampir sebagian jenis pupuk jatah petani, belum tersalurkan. Seperti SP 36 dari alokasi 124 ton, baru dikirim 45 persen dan yang belum dikirim 68 ton.
Kekurangan penyaluran serupa juga terjadi di pupuk lain seperti ZA, Urea Phonska dan Petroganik.
Padahal SP 36 itu adalah pupuk awal yang harusnya sudah tersedia dan digunakan untuk dasaran sebelum tanam.
“Ini sudah parah. Ada ribuan petani di Gondang yang mengeluh. Belum wilayah lain. Padahal saat ini petani lagi butuh-butuhnya. Bahkan sebagian sudah hampir selesai. Pemupukan itu ada masanya, ketika sudah telat pastilah tanaman akan berkurang pertumbuhannya bahkan bisa hancur. Imbasnya produktivitas bisa anjlok, padahal Gondang dan Sragen itu salah satu penyangga pangan,” terang politisi Golkar asal Gondang itu.
Terpisah, Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Pemkab Sragen, Tatag Prabawanto mengaku belum menerima laporan detail penyaluran pupuk di lapangan. Meski demikian, pihaknya meminta agar distributor segera menyalurkan jatah pupuk untuk petani. Jika sudah waktunya penyaluran, distributor diminta tak mempersulit atau memperlambat penyaluran.
“Kami minta jatah pupuk segera disalurkan sesuai dengan alokasinya. Jangan ada yang memperlambat atau mempersulit,” tegasnya. Wardoyo