Beranda Daerah Klaten Terduga Teroris Perempuan Asal Klaten Meninggal di Jakarta. Keluarga Takut Jenasah Ditolak...

Terduga Teroris Perempuan Asal Klaten Meninggal di Jakarta. Keluarga Takut Jenasah Ditolak Warga 

Ilustrasi penggerebekan terduga teroris di Bumiaji, Gondang, Sragen, Rabu (18/7/2018). Foto/Istimewa
Ilustrasi penggerebekan terduga teroris di Bumiaji, Gondang, Sragen, Rabu (18/7/2018). Foto/Istimewa

KLATEN,JOGLOSEMARNEWS.COM – YW, terduga teroris perempuan yang diamankan tim  Densus 88 Antiteror di Klaten, 14 Maret 2019 lalu dikabarkan  meninggal dunia di Jakarta Senin (18/3/2019) siang.

Kabar tersebut disampaikan Ketua RW 2, Dusun Desan Wetan, Desa Joton, Jogonalan, Klaten, Mujiono. Diketahui Mujiono bersama ketua RT setempat ikut menjadi  saksi yang melihat kondisi YW setelah meninggal.

“Malam Selasa, dapat informasi dari pihak kepolisian yang mengabarkan jika pihak kepolisian. Yang dateng Serse, dulu memang pernah disampaikan jika sewaktu -waktu dipanggil untuk saksi bisa berangkat,” jelasnya, Rabu (20/3/2019).

Dirinya tidak diberitahu sebelumnya kalau YW meninggal dunia. Baru saat sampai di Jakarta dikabarkan kalau YW sudah meninggal dunia, karena sakit lambung.

“Sampai sana (Jakarta) habis makan bareng sama keluarganya, trus sama Densus dibilangin alasan diminta datang untuk menjadi saksi jika YW sudah meninggal karena sakit,” paparnya.

Baca Juga :  Info Lur!Ada Pola Tanam Sehat, Padi Jadi Anti Tikus Bebas Hama dan Tidak Diserang Burung Pipit

Mujiono juga menambahkan jika sebelum ditangkap kondisi YW memang sedang sakit. Saat masih di rumah, YW setiap makan selalu muntah. Dan pihak keluarga (suami) juga membenarkan bahwa YW memiliki riwayat penyakit tersebut.

“Katanya sebelumnya waktu di Jakarta sudah operasi. Harusnya kontrol tapi dia nggak kontrol,” lanjutnya.

Disebutkan juga bahwa pihak Rumah Sakit juga memberikan surat yang berisi sebab kematian YW termasuk diagnosanya pada pihak keluarga.

Sementara itu, jenasah YW dimakamkan di pemakaman umum Tanah Kusir Selasa siang. Alasan pihak keluarga khawatir jika dimakamkan di kampung halaman (Klaten) akan terjadi masalah.

“Ya sempat saya tanya kenapa gak di kampung saja, katanya takut gak mau nerima karena dituduh teroris. Padahal kami tidak ada masalah,” paparnya.

Sementara itu YW diketahui menikah dengan pria asal Jakarta dan memiliki tiga anak. Dua lelaki dan satu perempuan.

Baca Juga :  Angin Lesus Terjang Desa Tambong Wetan, Klaten, Puluhan Rumah Rusak

“Baru Subuh tadi kami bersama suami dan tiga anak YW tiba dari Jakarta. Dan kedatangan mas Iwan (suami) YW untuk mengabarkan pada ibu almarhum kalau anaknya sudah meninggal,” pungkasnya. Wardoyo