SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM -Perjuangan ekstra harus dilakukan petugas pengamanan pemilu di Sukoharjo. Dimana mereka sudah berhari hari tidak pulang, membuat tidak ada waktu untuk beristirahat setelah di tempatkan di TPS sejak Senin (14/4/2019) kemarin.
Hal itu karena terbatasnya personil pengamanan baik TNI maupun Polri. Di Kabupaten Sukoharjo, Polres Sukoharjo menerjunkan 620 personil. Dari 800 lebih personil yang ada baik di mapolres maupun Polsek jajaran. Sisa personil yang tidak di tempatkan di TPS di berikan tugas untuk berjaga di Mako antisipasi hal hal yang tidak di inginkan.
Jumlah personil pengamanan tidak sebanding dengan banyaknya TPS. Di Kabupaten Sukoharjo terdapat 2000 lebih TPS, sehingga membuat 2 personil Polri harus mengamankan 12 TPS sekaligus.
Kelelahan itu pasti karena mereka di tuntut untuk berjaga selama 24 jam nonstop selama proses pemilu berlangsung mulai dari distribusi logistik sampai proses pemungutan suara berlangsung. Di daerah lain ada personil Polri, Linmas dan petugas PPS yang meninggal karena kelelahan dalam proses pemilu kali ini.
“Lelah dan kondisi fisik menurun, karena kita berjaga mulai hari Senin sampai hari ini,” kata salah satu personil Polres Sukoharjo Bripka Ega yang berjaga di PPK kecamatan Weru, Senin (22/4/2019).
Setelah selesai pengamanan pemungutan suara mereka harus berjaga lagi untuk proses rekapitulasi dan rapat pleno penghitungan suara di PPK kecamatan. Hal itu membuat mereka mengurungkan niatnya untuk pulang kerumah setelah proses pungut suara selesai karena harus menjaga lagi PPK di kecamatan.
“Setelah proses pungut suara berjalan dengan aman dan lancar saya senang saya pikir bisa pulang ke rumah, namun kenyataanya tidak. Saya dan rekan rekan yang lain harus berjaga lagi di PPK kecamatan sampai proses rekapitulasi selesai,” jelas dia.
Lebih lanjut, Ega mengungkapan hal itu tidak mengurungkan niatnya apa lagi bermalas malasan dalam mengamankan proses pemilu sampai selesai. Ega juga berharap selama proses pemilu ini berjalan dengan aman dan lancar tidak ada kejadian yang dapat mengangu kamtibmas. Aris Arianto