JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais bukanlah satu-satunya pemilik people power di era demokrasi ini.
Penilaian itu dilintarkan oleh politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko. Hal itu diungkapkan menanggapi ancaman Amien Rais yang bakal menggunakan people power jika menemukan kecurangan dalam Pemilu 2019.
Menurut Budiman, Amien Rais tak boleh merasa menjadi satu-satunya pihak yang memiliki ‘people and power’.
“Yang mengklaim people power (Amien Rais) sadar nggak bahwa bukan mereka satu-satunya yang punya people? At least yang jadi rival politiknya juga punya people kan? Punya voters juga kan? Dan yang jelas bukan mereka satu-satunya yang punya power,” kata Budiman di Grha Bimasena, Jakarta, Jumat (5/4/2019).
“Mau kaya gitu kita? Konflik horizontal?” lanjut dia.
Belakangan, Amien Rais mengancam akan mengerahkan massa untuk turun ke jalan jika mereka menemui kecurangan dalam hasil Pilpres 2019.
“Kalau kami memiliki bukti adanya kecurangan sistematis dan massif, saya akan mengerahkan massa untuk turun ke jalan, katakanlah Monas, dan menggelar people power,” kata Amien.
Amien mengatakan memilih people power ketimbang menggugat hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi. Sebab, bekas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini mengaku tak percaya dengan MK.
“Kami tak percaya MK, karena MK itu bentukan politik pemerintah. Kami akan take over dengan cara kami sendiri,” ucapnya.
Amien Rais dan BPN Prabowo-Sandiaga tengah mempersoalkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019. BPN mengklaim menemukan 17,5 juta DPT bertanggal lahir sama di 1 Juli, 31 Desember, dan 1 Januari.
Budiman menilai people power dalam pemerintahan demokratis berbeda dengan people power di rezim otoriter. People power dalam rezim otoriter, adalah people as a whole society yang melawan rezim otoriter sehingga bentuk konfliknya adalah vertikal.
“Kalau konflik horizontal? Korban konflik horizontal jauh lebih banyak, jauh lebih masif, dan dendamnya akan jauh lebih lama ketimbang konflik vertikal, bisa puluhan tahun,” ujar Budiman.
Budiman Sudjatmiko pun menuturkan ia tak yakin apakah Amien Rais mengerti dampak dari wacananya yang ingin menggelar people power seperti ini.