JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Kebakaran dan Longsor Lereng Lawu Mengintai, Gabungan Komunitas Pecinta Motor dan Sukarelawan Mantap Karanganyar Rela Turun Gunung Tanam 1.750 Pohon 

Ilustrasi Puncak Lawu saat kebakaran
   
Ilustrasi Puncak Lawu saat kebakaran

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Komunitas pecinta motor, sukarelawan Mantap, dan warga Tawangmangu menanam bibit pohon di sejumlah lokasi rawan bencana alam tanah longsor maupun kebakaran.

Seperti dilakukan komunitas pecinta motor RX King, King Club, dan sukarelawan masyarakat Tawangmangu peduli (Mantap) pada Minggu (7/4/2019).

Mereka melakukan penghijauan di Bukit Ngembel dan Bukit Mongkrang di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu. Mereka menanam 1.750 bibit pohon beringin, bulu, preh, dan lain-lain.

Bibit pohon yang ditanam adalah bibit pohon berkayu. Bibit sumbangan dari komunitas King Club dan donatur lain. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB.

Camat Tawangmangu, Rusdiyanto, menyampaikan kegiatan penghijauan kembali bukit di Ngembel dan Mongkrang dilakukan bertahap. Bukit Ngembel adalah sumber air warga sekitar sedangkan Bukit Mongkrang berfungsi sebagai penahan erosi. Beberapa waktu lalu Bukit Mongkrang terbakar.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

“Kemarin lusa kali terakhir terbakar. Kegiatan diprakarsai King Club bekerja sama dengan sukarelawan Mantap. Bermacam-macam bibit pohon untuk menyerap air dan penahan erosi,” kata Rusdiyanto kepada wartawan, Minggu (8/4/2019).

Program penghijauan diprioritaskan di dua bukit tersebut. Salah satu alasan adalah potensi sumber daya alam di dua bukit itu bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia.

Salah satunya sumber daya air. Di sisi lain program penghijauan juga dilakukan di Dusun Guyon, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu. Pemuda Mandiri Tengklik menerima bantuan seribuan bibit pohon buah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karanganyar.

Rusdiyanto menyampaikan tanah di Guyon rawan longsor dan bergerak. Jumlah warga yang bermukim di Dusun Guyon berkurang dari 30 keluarga menjadi sembilan keluarga.

Sebanyak 21 keluarga memutuskan pindah ke tempat lain yang lebih aman karena khawatir tanah bergerak maupun longsor sewaktu-waktu.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

“Penanaman di Tengklik itu menyasar tanah warga yang telah ditinggalkan. DLH memberikan bantuan seribuan bibit pohon buah. Pemerintah setempat memotivasi warga menanami tanah kosong. Pelaksanaan penghijuan sekitar tiga pekan lalu. Lokasi tanah di Dusun Guyon, Desa Tengklik itu di ketinggian. Jadi memang rawan longsor,” ujar dia.

Sebanyak sembilan warga itu masih berdiam di tempat itu karena belum ingin pindah. Tetapi pemerintah desa maupun kecamatan memantau mereka terutama saat hujan deras. Warga diinstruksikan turun ke tempat aman terutama saat hujan deras selama berjam-jam.

“Kalau soal bantuan bibit pohon untuk penghijauan, kami siap menerima. Kapan pun dan dari siapapun. Kami sangat menerima dan siap membantu memfasilitasi,” tandasnya. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com