WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM -Sunarto (40) akhirnya memenuhi panggilan Ketua GP Ansor Wonogiri Sri Handoko guna memberikan klarifikasi terkait aksinya berdemo di depan kantor KPU Kabupaten Wonogiri.
Pria kelahiran Desa Trukan, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri yang kini berdomisili di Kabupaten Demak itu akhirnya datang memberikan pernyataan di hadapan Ketua GP Ansor Wonogiri Sri Handoko dan sejumlah pengurus GP Ansor Wonogiri, Selasa (23/4/2019).
Sunarto berujar menyesal dan mengaku bersalah karena telah memakai seragam GP Ansor saat aksi demonya. Dia menceritakan bukan anggota maupun pengurus GP Ansor Kabupaten Wonogiri.
Dia mengaku akan menghadiri hari lahir Ansor di Blitar, Jawa Timur. Sebelumnya dia akan menemui Ketua PC NU Kabupaten Demak Nurul Muttaqin dan Ketua Satkorcab Teguh. Lantaran itu dia membawa baju jas GP Ansor di dalam mobil.
Dia biasanya memakai kaos oblong dan kain sarung. Tapi saat berdemo di kantor KPU Kabupaten Wonogiri dia berusaha mencari baju agar lebih sopan.
“Karena di dalam mobil ada jas Ansor lengan pendek yang akan saya pakai buat acara di Blitar, ya saya spontan pakai saja,” jelas dia.
Dia mengaku bersalah dan siap menerima sanksi apapun dari GP Ansor Wonogiri.
Aksi di KPU Wonogiri, menurut dia, dilakukan sebagai wujud dukungan moril pribadi bukan atas nama organisasi atau lembaga. Dia mendukung kakaknya yang mencalonkan diri sebagai salah satu caleg DPRD Kabupaten Wonogiri dari Partai Berkarya yang dirugikan atas kesalahan pencetakan DCT KPU.
Sunarto selanjutnya membuat surat pernyataan di atas kertas bermaterai disaksikan Ketua GP Ansor Wonogiri beserta jajaran. Aris Arianto