Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Video: Heboh Sapi Berkepala 2 Punya 4 Mata Lahir di Kedawung Sragen

Purwoko saat menunjukkan sapinya yang terlahir dengan kepala dua, dua mata dan empat mulut, Kamis (25/4/2019). Foto/Wardoyo

Heboh Sapi Berkepala 2 Punya 4 Mata Lahir di Kedawaung Sragen

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Warga Sragen dihebohkan dengan keanehan bayi sapi milik Pak Kadus di Dukuh Mojokerto, Desa Mojokerto, Kedawung, Purwoko (54). Pasalnya anakan sapi berjenis kelamin betina milik Pak Kadus itu lahir dalam kondisi aneh.

Menurut penuturan Purwoko kepada JOGLOSEMARNEWS.COM Kamis (25/4/2019), bayi sapi ajaib itu lahir pada Rabu (24/4/2019) sekira pukul 19.00 WIB. Menurutnya, anakan sapi itu sebenarnya normal secara fisik akan tetapi memiliki keanehan di bagian kepala.

“Ini kepalanya ada dua, mulutnya dua dan matanya empat. Dua disamping dan dua ditengah hampir menyatu. Untuk mulutnya moncongnya memang dua tapi yang berfungsi kelihatannya hanya satu. Kalau dikasih dot susu, yang ngecit yang moncong besar,” ujar Purwoko ditemui di kandang sapinya, Kamis (25/4/2019).

Purwoko menuturkan bayi sapi nan aneh miliknya itu memang terbilang lahir sebelum waktunya. Dalam perhitungannya, mestinya bayi sapi itu lahir sepekan ke depan karena 9 bulannya masih sepekan lagi.

“Kalau hitungan kami, lahirnya masih kurang seminggu lagi. Tapi mungkin sudah kersane Gusti. Kemarin waktu lahir dan melihat kondisinya enggak seperti umumnya sapi, ya agak kaget juga,” terangnya.

Selain prematur, kelahiran bayi sapi aneh itu juga melalui perjuangan berat. Sebab bayi sapi itu harus dikeluarkan dari rahim induknya dengan paksa akibat kawah atau air ketuban sudah keluar semua.

“Kemarin bisa dikeluarkan lewat penanganan Pak Mantri (dokter hewan). Jam 14.00 WIB itu air kawah sudah keluar dan sorenya kawah keluar semua tapi bayi sapi ini masih di dalam. Kata Pak Mantri, posisinya juga sungsang, akhirnya diambil lewat penanganan. Kalau enggak gitu, enggak bisa keluar,” terang Purwoko.

Sementara pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , kondisi bayi sapi yang baru berumur sehari itu masih tergeletak lemah. Kepalanya yang berjumlah dua dengan dua mulut, hanya disandarkan di lantai beralas jerami.

“Kalau fisiknya sehat, cuma enggak bisa berdiri. Ya turon (berbaring) begini terus,” tutur Purwoko. Wardoyo

Exit mobile version