Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Wouw, 13.700 Ekor Anjing Dikonsumsi Tiap Bulan di Solo!

tempo.co

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tiap bulannya, sekitar 13.700 ekor anjing dijadikan konsumsi santapan oleh warga yang tinggal di Kota Solo.

Demikian data yang diungkap oleh koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI)  dalam aksi demo mereka di halaman Balaikota Solo, Kamis (25/4/2019).

Mereka melakukan aksi diam dengan membentangkan spanduk dan poster bergambar anjing.

“Setiap bulan ada 13.700 ekor anjing yang dikonsumsi,” ujar Koordinator aksi, Angelina Pane di sela-sela aksi, Kamis (25/4/2019).

Oleh karena itu, ujar Angelina, DMFI mendesak Pemerintah Kota Surakarta turun tangan terkait tingginya konsumsi daging anjing di kota itu.

Kota Solo, bahkan disebut-sebut sebagai daerah dengan konsumsi daging anjing terbesar di Jawa.

Angelina Pane menyebut puluhan warung di Surakarta memperdagangkan masakan berbahan daging anjing.

“Hal itu membuat konsumsi daging anjing di kota ini cukup tinggi,” kata dia.

Menurutnya, para aktivis pecinta anjing telah melakukan penelusuran terkait kondisi tersebut. Setiap hari warung-warung tersebut rata-rata membunuh lima hingga delapan anjing untuk dimasak.

Besarnya konsumsi anjing itu membuat pasokan harus didatangkan dari daerah lain.

“Biasanya didatangkan dari Jawa Timur dan Jawa Barat,” katanya.

Dia khawatir tingginya pasokan dari luar kota itu juga akan ikut menyebarkan rabies di Kota Solo. Angelina juga menyebut hewan-hewan itu dibantai dengan cukup brutal.

Usai aksi, para aktivis tersebut sempat melakukan audiensi dengan perwakilan Pemerintah Kota Surakarta. Mereka ditemui oleh Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo, Weny Ekayanti.

Menurut Weny, hingga saat ini pemerintah belum memiliki peraturan terkait perdagangan dan konsumsi daging anjing.

“Sehingga kami tidak bisa serta merta melarangnya,” kata dia.

Dia hanya bisa melakukan pengawasan dan pemantauan, terutama dalam hal pencegahan penularan penyakit rabies.

Exit mobile version