JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Kepercayaan Masyarakat dalam Pemilu 2019 Jadi Tolok Ukur Keberhasilan Demokrasi

Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof, Dr, Tjipto Subadi. Syahirul
   
Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof, Dr, Tjipto Subadi. Syahirul

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hal utama dalam Pemilu adalah pemerintah, dan dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jika Pemilu diselenggarakan secara baik maka masyarakat akan menerima apapun hasilnya dan tidak akan menyisakan masalah ke depannya.

Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof, Dr, Tjipto Subadi berpendapat, pemerintah dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus menyelesaikan masalah di tingkat masyarakat tersebut. Baik itu kesalahan input data, kecurangan di sejumlah TPS dan lain sebagainya.

“Tentunya, masyarakat Indonesia ingin penyelenggaraan pemilu dengan baik. Siapapun pemenangnya, rakyat akan bersedia menerima. Asalkan, dalam penyelenggaraan tidak mencederai kepercayaan masyarakat,” terang Subadi, Rabu (8/5/2019) siang.

Disinggung mengenai kondisi saat ini, Subadi berpendapat, harusnya ada jalan tengah yang mampu diterima kedua belah kubu dalam menyelesaikan permasalahan di tingkat masyarakat bawah hingga rekapitulasi suara oleh panitia penyelenggara selama penyelenggaraan Pemilu. Dengan begitu, masing-masing pendukung Capres/ Cawapres dapat melihat jika apa yang telah dilakukan oleh calon pemimpinnya tersebut.

Baca Juga :  Dari Jakarta Langsung Temua Gus Miftah di Ponpes Ora Aji, Gibran Mengaku Hanya Silaturahmi Saja

“Harusnya ada jalan tengah untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan hasil pemilu yang telah dilakukan. Dan, itu harus disetujui oleh kedua belah pihak supaya persatuan dan kesatuan di tingkat masyarakat bawah tidak terancam,” jelas Subadi.

Proses pemilu yang baru saja digelar, kata Subadi, merupakan contoh demokrasi Bangsa Indonesia. Jika proses ini berjalan baik tanpa ada pihak-pihak yang berbuat curang, tentu saja akan melahirkan pemimpin handal untuk memajukan Bangsa Indonesia. Namun sebaliknya, jika benar praktek kecurangan itu terjadi maka rakyat tidak akan menerima proses demokrasi tersebut.

Baca Juga :  Kasus DBD Solo Melonjak, 2 Pasien Meninggal Dunia

“Jangan sampai ada kecurangan sedikit apapun. Itu sangat mencederai perasaan rakyat Indonesia dan mampu memicu terjadinya aksi besar-besaran,” kata Subadi.

Dirinya mengingatkan kepada pemerintah, supaya pihak penyelenggara pemilu memperhatikan aspirasi masyarakat. Dimana temuan kecurangan yang ada di sejumlah tempat segera ditindaklanjuti. Disisi lain, kesalahan input yang dilakukan oleh petugas penyelenggara pemilu juga segera dilakukan pembenahan sesuai dengan C1 pemilu.

“Jika masalah-masalah pemilu ini dapat diselesaikan dengna baik, kami yakin tidak ada gejolak di masyarakat. Namun, jika tidak terselesaikan dengan baik tentunya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan berkurang,” katanya. Syahirul

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com