JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Mengejutkan dan Viral, Makan di Warung Lesehan Lamongan Indah di Slawi ini Harus Bayar Rp 700.000

Warung lesehan Lamongan Bu Anny di Jalan Hos Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal yang mendadak viral hingga dicibir warganet karena harganya yang terlalu mahal, Rabu (29/5/2019). TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG
   
Warung lesehan Lamongan Bu Anny di Jalan Hos Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal yang mendadak viral hingga dicibir warganet karena harganya yang terlalu mahal, Rabu (29/5/2019). TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG

SLAWI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebuah warung makan di Slawi, Jawa Tengah mendadak viral karena harga makanannya yang fantastis.

Warung itu bernama Lamongan Indah Lesehan Bu Anny.

Bahkan harga yang dinilai tak lazim oleh masyarakat dan warganet itu menjadi viral di media sosial (medsos).

Warung makan lesehan tersebut berlokasi di pinggir Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.

Berjarak sekitar 100 meter ke arah timur dari Perempatan PLN, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Slawi.

Warung yang bersebelahan dengan Kantor Kecamatan Slawi itu kini sangat sepi akibat viralnya postingan di Facebook.

Warung yang menjual aneka masakan ala Lamongan dan seafood itu dihujat warganet karena harga tak wajar hingga mencapai Rp 700 ribu untuk satu keluarga.

Saking sepinya, warung yang mulai dibuka sehabis magrib itu baru melayani satu pembeli hingga pukul 20.22, Rabu (22/5/2019).

Tribunjateng.com pun menelusuri lebih jauh dan menemui langsung sang pemilik warung bernama Anny (42), warga asal Malang, Jawa Timur.

Dia mengaku hanya bisa berpasrah diri menerima berbagai hujatan karena dianggap ‘menembak harga’ di momen-momen tertentu, seperti musim mudik Lebaran saat ini.

“Ya, saya mah pasrah.

Saya sudah 10 tahun jualan di sini.

Baca Juga :  Supra 125 Digasak Megapro Patah Jadi 2, Pengendara Tewas di Lokasi

Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga,” cetus Anny didampingi sang suami Sopikhin kepada Tribunjateng.com.

Dia membenarkan bahwa masakan dan dagangan yang dijualnya tidak murah, terlebih masakan seafood.

Sebab, Anny mengklaim bahan-bahan yang dibelinya tidak sembarangan alias berkualitas super.

“Ada rupa, ada harga.

Kami dapat kepiting dari pasar saja harganya bisa Rp 175 ribu hingga Rp 225 ribu per kilogram.

Kami pakai jenis kepiting telur dan udang windu yang terkenal besar-besar.

Semua fresh, barang-barang dari laut,” ucap Anny menggerutu.

Kemudian Anny juga biasa membeli jenis udang windu besar di pasaran seharga Rp 150 ribu per kilogram.

Dia memperoleh barang-barang itu di Pasar Cinde, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.

“Kalau dari pasarnya saja mahal, ya jelas kami juga akan jual mahal.

Ini aneh saja, saya sudah bertahun-tahun jual di sini.

Tapi malah baru viral bahkan dihujat baru-baru ini,” Anny menyayangkan.

Disinggung postingan viral yang diunggah pada Selasa (28/5/2019), dia sangat menyayangkan sikap pembeli.

Dia bercerita, pembeli tersebut membeli beraneka ragam seafood seperti udang, cumi, dan kepiting untuk porsi dua orang.

Kala itu, suami Anny menghidangkan masakan udang windu, kepiting telur, dan cumi yang dilihatnya besar-besar untuk porsi dua orang.

Baca Juga :  Pelaku Pencurian di Alfamart Semarang Masih Buron Polisi

Usai menyantap dan hendak beranjak, Anny menghitung total harga yang harus dibayar pembeli yakni sebesar Rp 700 ribu.

“Kepiting yang kami hidangkan itu beratnya sampai 2 kilogram sehingga harganya menyesuaikan bobot barang.

Namun, pembeli tak punya uang sebanyak itu.

Akhirnya kami potong untuk membayar Rp 300 ribu saja,” cerita Anny.

Singkat cerita, pengalaman pembeli tersebut lalu diposting ke Facebook hingga akhirnya viral di sosial media.

“Padahal sudah kami potong setengah harganya, malah tidak tahu terima kasih.

Semisal pembeli itu membayar total Rp 700 ribu, baru saya ikhlas dikeluhkan di sosial media.

Masalahnya, dia sudah dipotong harganya tapi malah seperti itu,” sebut Anny kian kesal.

Dari viralnya warung ini, dia mengaku sempat didatangi dan dimintai keterangan oleh dinas terkait.

Kata Anny, dinas terkait datang atas instruksi Bupati Tegal yang ingin lebih lanjut mengetahui ihwal viralnya kejadian ini.

“Satpol PP tadi siang datang.

Namun, kami tetap tegaskan ‘ada rupa, ada harga’.

Dari dahulu, kami memang menjual dengan harga segini.

Kami tidak main tembak harga seperti yang disangkakan orang lain,” tegasnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com