JOGLOSEMARNEWS.COM Market

Pembatasan Medsos Mulai Menuai Protes, Pelaku Industri Wisata Kena Dampaknya

ilustrasi/tempo.co
   
ilustrasi/tempo.co

JAKARTA (JOGLOSEMARNEWS.COM )-Langkah pemerintah membatasi penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram dan Whatsapp mulai menuai protes dari sejumlah kalangan.  Salah satunya dari kalangan pelaku pariwisata.

Pembatasan itu jelas akan berpengaruh pada aktifitas pariwisata khususnya promosi dan transaksi pariwisata. Para pelaku industri pariwisata cemas pembatasan media sosial itu akan membuat promosi wisatanya terganggu.

Ketua Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies atau Asita Riau, Dede Firmansyah mengatakan pelaku usaha wisata terkena dampak langsung dari kebijakan pemerintah. “Tentu langsung dampaknya, karena kami biasa melakukan promosi itu di media sosial, kalau sekarang medsos down tentu kegiatan promosi ikut terhenti dan transaksi wisata gagal,” kata Dede, Rabu (22/5/2019).

Dede menjelaskan, media sosial menjadi salah satu saluran promosi yang efektif untuk menjaring pelanggan melakukan pemesanan tiket atau paket wisata. Melalui promosi seperti di WhatsApp, biasanya agen travel akan mengirimkan pesan promosi ke pelanggan tentang paket baru yang ditawarkan. Kemudian pelanggan akan merespons dengan bertanya lebih lanjut atau melakukan pemesanan langsung.

“Kami sarankan pemerintah membatasi akses medsos dengan konten tertentu saja, jangan semuanya diblok, karena akan merugikan pelaku bisnis,” kata Dede seraya meminta pemerintah bijaksana.

Pemerintah memutuskan untuk mengambil kebijakan pembatasan fitur tertentu di media sosial (medsos). Mulai Rabu (22/5/2019),  proses unggah foto dan video di Facebook, Instagram, WhatsApp dan Twitter dibatasi agar tidak membuat situasi semakin gaduh sehubungan dengan aksi demo 22 Mei.

Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Rudiantara memastikan bahwa pembatasan ini bertahap dan hanya bersifat sementara selama 2-3 hari. “Ini untuk fitur-fitur di media sossial yang tidak semuanya dan messenger system,” katanya di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Meskipun tidak bisa mengirim gambar dan video secara cepat di Facebook, Instagram, WhatsApp dan Twitter, Rudiantara memastikan pengiriman teks masih normal. Layanan panggilan suara dan SMS secara seluler juga dipastikan normal.(JSNews| Syahirul)

www.tempo.co

 

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com