JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Cerita Masa Kecil Ganjar Pranowo di Kampung Kelahirannya Tawangmangu. Ternyata Sering Mandi di Kali dan Dimarahi Orangtua

   
Foto/Humas

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM  Acara open house yang digelar Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di rumah lamanya di Tawangmangu, Karanganyar menguak tabir masa kecil Ganjar. Selain mandi di sungai, Ganjar kecil juga mengaku sering dimarahi orangtuanya.

Hal itu terungkap saat Ganjar bernostalgia di hadapan ratusan warga yang hadir di acara open house kemarin.

Rumah yang terletak di belakang terminal Tawangmangu tersebut memang tempat dimana Ganjar Pranowo dilahirkan dan mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Ganjar mengaku salah satu yang ingin dikenang adalah makan Bothok dan Gereh Layur.

“Tempat ini sangat terkesan betul saya, dimana saja kecil saya tinggal di rumah ini. Terutama makan Bothok dan gerek layur yang ingin diulang terus,” ungkap Ganjar Pranowo.

Baca Juga :  Gugatan Ganjar-Mahfud di MK, Anggap Suara Prabowo-Gibran 0 di Semua Daerah, Gibran: Mungkin Pak Ganjar Ngelawak

Dia menambahkan pada saat kecil memang zaman susah. Namun justru kesusahaan itu menyatukan keluarganya untuk terus mengenang rumah masa kecilnya tersebut.

Apalagi, saat pulang dari sekolah pasti mandi di Kali Kledung dan pulang sudah sore. Saat pulang sore itu, pasti dimarahi orang tua.

“Saya berada disini sampai besok pagi. Saya akan bersepeda melihat SD saya, melihat sungai saya dulu saat mandi,” urai orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut.

Kakak kandung Ganjar Pranowo, Pambudi pada saat pidato sambutan selamat datang mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah Kabupaten Karanganyar.

Baca Juga :  Gugatan Ganjar-Mahfud di MK, Anggap Suara Prabowo-Gibran 0 di Semua Daerah, Gibran: Mungkin Pak Ganjar Ngelawak

Rumah itu, menurutnya adalah rumah masa kecil Gubernur Jawa Tengah dan keluarga. Pada zaman dulu, rumah ini hanya kontrak namun berjalannya rumah itu dibeli.

“Pak Ganjar lahir dan dibesarkan di rumah ini. Ganjar lahir pada tahun 1968 di rumah sakit, yang rumah sakit itu sudah tidak ada sekarang,” ungkap Pambudi.

Untuk mengabdikan rumah masa kecil Ganjar tersebut, Griya itu dinamakan Griya Sri Soeparmi. Pihaknya juga memohon doa restu agar Gebernur Jawa Tengah tersebut diberikan kemudahaan dalam menjalankan roda pemerintahaan.

Sekaligus, Pambudi meminta maaf apabila selama ini ada kesalahaan dan dosa. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com