REMBANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Desa Banyudono Kecamatan Kaliori, Rembang nekat melakukan aksi blokir akses masuk perusahaan produksi es PT Gunung Salju Abadi, Sabtu (22/6/19) siang. Aksi tersebut diikuti puluhan warga Desa setempat karena gapura desa rusak.
Sakur, warga yang juga menjabat sebagai BPD setempat mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai luapan tuntutan warga terhadap perusahaan tersebut.
Yakni warga menuntut agar pihak perusahaan bertanggung jawab atas rusaknya gapura masuk jalan Desa di Rt 1 Rw 1.
“Pihak warga mengajak pihak Pabrik untuk bersama-sama membangun kembali gapura masuk jalan Desa di Rt 1 Rw 1 Desa Banyudono, yang telah rusak akibat ditabrak oleh mobil tangki air milik pabrik es pada tanggal 16 April 2019 yang lalu,” kata Sakur.
Ia menceritakan, dulu sesaat setelah insiden mobil operasional perusahaan yang menabrak gapura hingga rusak itu, sempat ada pertemuan antara warga denga pihak perusahaan. Namun, sejak saat itu hingga kini tidak ada tindak lanjut dari pihak perusahaan.
“Tapi sepertinya pihak pabrik kurang proaktif menindak lanjuti hasil pertemuan, hingga warga sampai saat ini habis kesabarannya. Dan selanjutnya pada hari ini kami menutup akses jalan pabrik sampai pihak pabrik ada itikad baik untuk menyelesaikan,” tambahnya.
Tak hanya menuntut pertanggung jawaban dari pihak perusahaan, warga juga meminta agar sang pemilik perusahaan ikut terlibat aktif menyelesaikan permasalahan tersebut. Warga pun meminta agar aktifitas di perusahaan tersebut dihentikan sementara hingga ada keputusan yang jelas.
Aksi pun berujung pada mediasi antara warga dengan pihak Desa yang didampingi oleh pihak kepolisian. Kini aksi blokir akses masuk perusahaan telah kembali dibuka.
“Saya selaku Kapolsek Kaliori akan bersama-sama dengan Forkopimcam agar akan memediatori pertemuan antara pihak warga Banyudono dengan pihak pemilik pabrik,” kata Kapolsek Kaliori AKP Martoyo dilansir JOGLOSEMARNEWS.COM .
Diwacanakan, pertemuan antara warga denagn pemilik PT Gunung Salju Abadi akan digelar pada hari Minggu (23/6/19) di Balai Banyudono yang rencananya juga akan dihadiri oleh jajaran Muspika setempat. JSnews