KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masyarakat di Karanganyar digegerkan dengan fenomena kerumunan orangtua wali murid yang akan mendaftarkan anaknya di SMPN. SMPN 1 Tawangmangu mendadak menjadi perhatian setelah ratusan orangtua yang ingin mendaftarkan anaknya di SMPN itu rela menunggu di sekolah itu hingga malam hari.
Masyarakat pun mendesak agar dikaji ulang sistem PPDB dengan zonasi yang dianggap bukan solusi pemerataan namun justru memicu keruwetan baru.
Ratusan orangtua itu rela antri dan menunggu demi mendapat antrian nomor pendaftaran terdepan. Berkembang kabar, aksi perjuangan para orangtua itu dilakukan lantaran sempat beredar kabar bahwa pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di SMPN itu akan digelar secara offline dengan sistem zonasi.
Kabar yang diterima berdasarkan urutan pendaftaran makin membuat orangtua kelimpungan dan rela bertahan di sekolah demi mendapat antrian depan.
Pemandangan itu terjadi pada Rabu (12/6/2019) malam. Ratusan orangtua dari calon siswa terlihat berjubel menunggu di teras dan halaman depan SMPN tersebut.
Unggahan foto-foto kerumunan orangtua siswa itu dengan cepat menjadi sorotan di dunia maya. Sejumlah netizen mengunggah foto-foto kerumunan dengan disertai postingan yang menggambarkan perjuangan keras para orangtua demi mendapatkan bangku sekolah anaknya di SMPN 1 Tawangmangu.
Salah satunya akun Thriyo di ICK yang diunggah pukul 20.00 WIB. Ia mengunggah foto kerumunan orangtua dengan latar belakang SMP N 1 Tawangmangu. Ia menulis “orang tua siap menginap d dpn sklhan demi menunggu kursi supaya tdk rebut sm orang lain…
Info pembagian formulir pndftaran bsk jm 07:30…
SISTIM ZONASI, pemerataan untuk semua sekolah, supaya semua sklh jumlah siswa merata dan siswa yg pandai2 juga merata…”
Dengan cepat foto itu mendapat respon dari netizen. Pemandangan orangtua yang masih bertahan hingga larut malam juga diunggah akun Chers Adiguna Rabu (12/6/2019) malam pukul 19.56 WIB di grup ICK.
“Kasiahan para orang tua….demi anak mendaftar sekolah SMP sampai nginap di halaman sekolah…..pemerintah mohon dikaji ulang lagi peraturan pendaftaran sekolah……suwun…”
Begitu ia menumpahkan uneg-unegnya atas jepretan pemandangan kerumunan orangtua dan perjuangan keras mereka demi sekolah anaknya. Ia berharap pemerintah mengkaji ulang sistem PPDB dengan zonasi.
Ratusan orang tua wali murid itu mengaku rela mengantre karena mendengar pendaftaran PPDB bakal dibuka pada 13-18 Juni 2019.
Bagaimana tanggapan Dinas Pendidikan setempat?
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, Agus Hariyanto kepada wartawan menyampaikan bahwa ada kesalahan informasi. Kesalahanpahaman informasi dari pihak sekolah dengan orangtua wali murid perihal PPDB dan penataan kursi antrian.
“Kursi itu memang sudah ada nomornya dan besok akan dipakai oleh yang antri sesuai nomor antrian. Nggak tahunya sudah diduduki mulai sekarang,” ujarnya. Wardoyo