JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Wabah Air Keruh Melanda, Ribuan Ikan Karamba di WKO Sragen Mati Mendadak Dalam Semalam 

Bangkai ikan di WKO yang mendadak mati akibat wabah up willing, Jumat (28/6/2019). Foto/Wardoyo
   
Bangkai ikan di WKO yang mendadak mati akibat wabah up willing, Jumat (28/6/2019). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Ribuan ton ikan di waduk kedung ombo (WKO) mati mendadak dan mengambang di perairan, Jumat (28/6/2019). Wabah kematian ikan secara mendadak itu melanda wilayah yang berada di WKO utamanya di Boyolayar dan Ngasinan Sumberlawang.

Kematian parah akibat siklus tahunan wabah up willing atau naiknya racun sisa pakan itu melanda sejak Kamis (27/6/2019) dinihari.

Ribuan ikan di karamba milik petani kelabakan lalu mati mendadak. Diperkirakan ada belasan ton ikan yang mati mendadak di wilayah itu.

Sejumlah petani karamba di beberapa lokasi itu menuturkan wabah up willing ditandai dengan perubahan air berwarna keruh tersebut saat musim kemarau dengan panas yang luar biasa ditambah angin yang cukup tinggi.

Jenis ikan yang mati diantaranya Nila, Patin, Tombro, Mujair, Gurameh dan beberapa jenis lainnya. Kematian itu mengakibatkan kerugian besar bagi puluhan petani di karamba WKO.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Wahyuni (50) salah satu petani karamba asal Dusun Boyolayar RT 26, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen yang berhasil ditemui.

Wahyuni menyampaikan jika serangan air keruh berwarna keputih – putihan tersebut terjadi pada Kamis 27 Juni 2019 Pukul 23:00 WIB sampai dengan dini hari.

“Punya saya dapat 40 karamba yang terancam, sebagian sudah terkena air warna keruh itu. Ini sebagian lagi saya panen lebih awal mas untuk menghindari kematian dan kerugian yang lebih besar lagi,” paparnya Jumat (28/6/2019).

Menurut Wahyuni, musibah kematian ikan di Waduk Kedung Ombo (WKO) dialami setiap tahunnya. Biasanya wabah kematian mendadak itu meningkat mendekati bulan Agustus.

“Kami para petani gak bisa tidur, setiap saat kita kalo ada air warna putih itu harus segera memindahkan karamba kalau nggak gitu, ikan bisa mati semua, ” urainya.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Tercatat hingga hari ini petani karamba di boyolayar sudah banyak yang merugi. Kerugian besar diantaranya diderita petani kuarga Pak Krno, Pak Kenzo, Harwito, Tohar, Pak Amel, Pak Sifa dan belasan petani karamba lainnya.

Bendot (51) Warga Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali juga mengaku sudah waspada. Meski wabah masih melanda wilayah Ngasinan, Sumberlawang, hal itu membuat cemas wilayah lain yang berdekatan seperti Boyolali.

“Untuk karamba daerah Bulu, Wonoharjo masih aman mas. Cuma bagian Ngasinan dan sekitarnya pada mati sejak tadi malam, ini kami yang di daerah Boyolali juga sudah was-was mas,” jelasnya. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com