SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Angka kecelakaan di Sragen masih menduduki peringkat atas. Faktor human eror, pelanggaran rambu dinilai turut andil memicu tingginya angka kecelakaan di Bumi Sukowati hingga melampaui daerah lain.
Data terkini, angka kecelakaan di Sragen bahkan menduduki peringkat ketiga di Jawa Tengah. Tragisnya lagi, jumlah kecelakaan Sragen merajai 7 kabupaten di wilayah Soloraya.
Berdasarkan catatan Polres Sragen, angka lakalantas (kecelakaan lalu lintas) pada triwulan kedua tahun 2019 ini masih diurutan ke tiga di Jawa Tengah,dan tertinggi di Solo Raya.
Sementara pada tri wulan pertama lalu sempat turun pada urutan keempat. Peningkatan terjadi pada operasi ketupat candi menunjukkan kenaikan 41,37% atau 29 kasus.
Dibandingkan dengan operasi ketupat candi 2018 jumlah itu naik 12 kasus.
“Evaluasi tahun lalu nomor dua di Jateng. Kemudian setiap tri wulan dievaluasi. Tri wulan pertama kita nomor empat, tri wulan kedua kemarin nomor tiga,” ungkap Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan kepada wartawan di sela peringatan tasyakuran HUT Bhayangkara ke-73, Senin (8/7/19).
Yimmy menguraikan tren lokasi rawan kecelakaan juga terus menyebar. Faktor lain karena pertumbuhan kendaraan bermotor sudah sangat banyak. Masalah terbesar penyebab kecelakaan disiplin berlalu lintas masih kurang atau humen eror.
“Seperti belok sembarangan, keluar gang langsung belok akhirnya kaget. Kadang nyuri bablas palang pintu kereta tabrak langsung jalan. Banyak hal yang perlu dibenahi dalam berlalu lintas,” jelasnya.
Menurut Yimmy, faktor kendaraan memang ada, namun tidak mendominasi. Pun dengan faktor kerusakan infrastruktur, kasusnya cukup kecil.
Ia menyebut jika dikalkulasikan jumlah lakalantas mencapai ratusan kasus. “Angkanya sekitar seratusan lah selama 6 bulan terakhir. Masalahnya disiplin berlalu lintas masih kurang,” ujarnya.
Kapolres menandaskan berbagai upata terus dilakukan untuk menekan angka kecelakaan. Pihaknya bersama Dinas Perhubungan Sragen telah berupaya menekan angka lakalantas ini.
Baik dengan pemasangan rambu-rambu lalulintas atau melakukan operasi bersama.
“Kemudian dari segi pencegahan kita melakukan patroli, termasuk kejadian pagi diantisipasi namun angkanya terus terjadi. Langkah kita tidak henti-hentinya memberikan himbauan masyarakat segi preventif supaya tertib dan disiplin berlalu lintas,” tandasnya. Wardoyo