Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bursa Kursi Ketua DPRD Sragen, Beredar Kabar Adik Ipar Bupati Didorong Masuk Kandidat. DPC Langsung Membantah

Suparno dan Wulan Purnama Sari. Foto kolase/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Menjelang pelantikan DPRD Sragen terpilih periode 2019-2024, perebutan kursi Ketua DPRD menjadi perbincangan hangat di sejumlah kalangan elit politik. Jatah kursi Ketua DPRD yang dipastikan milik PDIP sebagai peraih kursi terbanyak Pileg 2019, memunculkan sejumlah nama.

Kabar yang berembus di kalangan internal PDIP dan mencuat ke publik, sejauh ini nama Sekretaris DPC PDIP Sragen, Suparno dikabarkan menjadi kandidat terkuat.

Mencuatnya nama Suparno dikarenakan Ketua DPC, Untung Wibowo Sukowati kembali terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jateng.

Namun, selain Suparno, nama Wulan Purnama Sari yang notabene istri Bowo (sapaan Untung Wibowo) belakangan santer beredar bakal didorong untuk bersaing menjadi Ketua DPRD.

Kabar itu mencuat menyusul perolehan suaranya yang tercatat paling tinggi di antara semua Caleg terpilih PDIP. Tak hanya itu, Wulan yang dari hasil pleno KPU meraup 12.112 suara juga menjadi perolehan tertinggi dari 45 legislator terpilih yang ada di Sragen.

“Kabar yang beredar yang paling kuat memang Suparno sebagai Sekretaris DPC. Tapi belakangan ada kabar kalau Wulan juga didorong untuk jadi Ketua DPRD karena dia suaranya paling tinggi,” ujar HS, salah satu senior PDIP di Sragen.

Wulan yang notabene juga adik ipar Bupati Sragen memang menjadi fenomena karena baru kali pertama maju dan langsung terpilih dengan raihan suara tertinggi.

Namun, kabar itu buru-buru ditepis oleh DPC. Ketua DPC PDIP Sragen yang juga suami Wulan, Bowo menegaskan penentuan penunjukan ketua DPRD maupun Alat Kelangkapan (Alkap) dewan yang lain bakal dilakukan sesuai mekanisme partai.

Dia meyakinkan bahwa Wulan Purnama Sari yang juga istrinya tidak masuk sebagai yang dicalonkan ketua dewan.

”Mbak Wulan tidak (Ketua DPRD, red), karena tidak sesuai AD/ART,” paparnya kepada wartawan kemarin.

Bowo menjelaskan AD/ART partai, tidak mengatur bahwa peraih suara terbanyak bakal menjadi ketua DPRD. Selain itu, menurutnya istrinya sejauh ini juga tidak masuk struktural partai. Kemudian sebagai anggota dewan, Wulan merupakan wajah baru legislator.

“Dan yang paling penting, istri saya jelas tidak. Jangan sampai seperti waktu Bupatinya Bapak (Untung Wiyono, red) dan ketua DPRD Mbak Yuni (Kusdinar Untung Yuni Sukowati, red),” katanya.

Sekadar kilas balik, saat periode kedua pemerintahan Bupati Untung Wiyono yang kala itu juga menjabat Ketua DPC, akhirnya juga mampu mendudukkan putrinya, Yuni menjadi Ketua DPRD periode 2009-2014.

Saat itu Yuni yang terpilih di debut perdananya sebagai anggota DPRD Sragen, juga meraih suara tinggi. Padahal sesuai mekanisme partai, jatah kursi DPRD seharusnya menjadi milik Sugiyamto yang kala itu menjabat Sekretaris DPC.

Lebih lanjut, Bowo menjelaskan usai rapat internal kemarin belum merumuskan Alkap. Dia memaparkan untuk Ketua DPRD harus struktural DPC.

Pihaknya menilai ketua DPRD harus matang karena harus mampu berkomunikasi politik yang baik dengan para politikus senior.

Sementara Sekretaris DPRD Sragen Suparno menyampaikan pihaknya menggelar rapat perdana DPC PDIP menjelang persiapan Kongres PDIP.

Soal persiapan pelantikan anggota DPRD Sragen, pihaknya masih menanti penetapan dari KPU sembari menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk sengketa parpol.

Selain itu pihaknya juga mabahas untuk peluang pindah kantor DPC PDIP Sragen. Lokasi yang saat ini ditempati masih sewa bangunan milik pemkab Sragen. Wardoyo

 

 

 

Exit mobile version