JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Pendidikan

Peduli Lingkungan, SDIT Nur Hidayah Gelar Bosatik

Joglosemarnews/A Setiawan
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ada sentuhan kreatif dalam peringatan Hari Anak Nasional 2019 di SDIT Nur Hidayah, Selasa (23/7/2019) kemarin.

Anak-anak mengikuti kegiatan bersifat ramah lingkungan, dengan mengusung tema Kreatif dan Peduli Lingkungan dengan Bosatik (botol sampah plastik).

Pagi itu, ratusan siswa-siswi kelas IV telah duduk rapi bershaf. Masing-masing di tangan mereka telah terpegang botol bekas air meneral.

Ada sebagian yang sudah terisi sampah plastik, namun ada pula yang belum. Sementara sebuah spanduk MMT berwarna dasar merah terpasang di serambi teras sekolah.

Untuk mengasah kepedulian siswa pada sesama, kegiatan tersebut diawali dengan doa bersama untuk anak-anak Indonesia yang menjadi korban gempa di Halmahera.

Doa juga dipanjatkan untuk Balita berusia 1,5 tahun, Kaifan Azzam Nur Rido yang meninggal akibat tertimpa pohon tumbang di CFD Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (21/7/2019) kemarin.

Baca Juga :  DKV ISI Surakarta Gelar Rakor Bahas Sebaran Mata Kuliah Tahun Ajaran 2024/2025

Kepala SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta, Waskito SPd, dalam sambutannya mengatakan, perayaan  Hari Anak Nasional kali ini diselaraskan dengan visi misi sekolah.

“Yaitu penguatan karakter peduli lingkungan dan kreativitas. Juga menguatkan program rintisan menjadi sekolah Adiwiyata,” ujarnya.

Selain itu, jelas Waskito, pihak sekolah juga berempati kepada anak Indonesia yang baru tertimpa musibah, yang akhir-akhir ini dialami oleh bangsa ini.

Usai mendengarkan penjelasan tentang botol sampah plastik, para siswa langsung praktik memasukkan sampah plastik, serta praktik membuat kursi duduk dari bosatik.

Salah satu siswi kelas 4D, Muthia Ramaniya Hariputri mengaku sangat senang dengan kreativitas Bosatik itu.

Baca Juga :  Siswa Siswi Kelas 4 SDIT Nur Hidayah Surakarta Ikuti Halal Bi Halal dan Sungkeman

“Soalnya, sampah plastik jadi nggak berceceran, aku juga bisa ikut menyelamatkan bumi dari sampah plastik,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu guru kelas 4, Wulansari, SP, SPd menuturkan, Bosatik sebagai salah satu upaya mengurangi dampak buruk dari banyaknya sampah plastik di sekitar lingkungan.

“Selain itu, para siswa juga belajar memilah sampah, merapikan sampahnya, dan menjaga lingkungan kelas tetap bersih dan rapi,” ujarnya.

Sampah plastik bekas wadah makanan atau minuman akan mereka masukkan dalam Bosatik, lalu disimpan di dalam laci mereka masing-masing.

Harapannya upaya tersebut meski terbilang kecil dan sepele, dapat ditindaklanjuti dengan pemanfaatan Bosatik menjadi barang yang lebih bermanfaat. A Setiawan

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com