Dukungan yang diberikan berupa kegiatan pelatihan E-Branding produk wayang.
Dukungan tersebut diberikan sebab selama ini Desa Wisata Kampung Wayang memiliki banyak keterbatasan yang akhirnya membuat proses promosi dan branding sebagai sebuah desa tujuan wisata menjadi terbengkelai.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh pengrajin seni tatah sungging dan pelaku wisata yang ada di Desa Kepuhsari, Manyaran, Wonogiri.
Bertempat di Balai Desa Kepuhsari dan Sanggar Wayang Tetuko, Minggu (14/7/2019) kegiatan dibuka oleh Prof Yunastiti Purwaningsih, MP dan Tri Mulyaningsih, Ph. D selaku ketua RG yang didampingi oleh Drs. Sunarno, MM selaku Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Penelitian Pengembangan (Litbang) Kabupaten Wonogiri dan Wijono selaku Sekretaris Desa Kepuhsari.
Dihadapan para pengrajin, Prof Yunastiti mendorong pengrajin untuk bersemangat melakukan promosi dan branding atas produk wayang dan bisnis desa wisata Kampung Wayang.
“Era digital ekonomi 4.0 menuntut pelaku bisnis untuk kreatif melakukan marketing online dan E Branding agar bisnisnya semakin berkembang,” ujar Prof Yunastiti.
Pada kesempatan yang berharga tersebut, peserta diajarkan strategi penggunaan media sosial untuk kepentingan promosi dan E-Branding. Johadi, M.Sc selaku pemateri menjelaskan bahwa ada trik-trik tertentu yang mesti dipahami oleh seorang yang melakukan pemasaran online dalam menggunakan akun media sosialnya.
Materi kemudian dilanjutkan dengan pelatihan video grafis dan Youtube yang disampaikan oleh Mulyadi, SE., M.Ec.Dev selaku ketua pelaksana kegiatan. Pemasaran online dan E- Branding dengan mengkombinasikan media sosial yang meliputi Facebook, Instagram, Twitter dan Youtube menjadi sangat dibutuhkan pada saat ini.
Acara puncak dilakukan dengan focus group discussion (FGD) mengenai identifikasi langkah yang bisa diambil setelah proses pelatihan. Kemudian ditutup dengan foto bersama RG Industrial Economics dan peserta pelatihan. Triawati PP