SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Semarak peringatan HUT ke-74 RI benar-benar terasa di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Meski berlokasi di pinggiran dan jauh dari pusat kota, masyarakat di desa yang dipimpin Kades Supriyanto itu, sangat antusias memeringati HUT RI.
Beragam kegiatan dan lomba digelar. Namun yang menyita perhatian adalah lomba kebersihan, keindahan dan kerapian lingkungan (K3L) yang diikuti 23 wilayah RT di desa itu.
Yang bikin trenyuh, hampir semua RT wilayah itu tergerak untuk habis-habisan memoles dan memerlak lingkungan mereka. Tak hanya menghias dengan berbagai ornamen, mereka juga rela urunan merogoh kocek demi membuat wajah desanya mentereng.
Berbagai hiasan lampu warna warni, lampion, taman kampung hingga replika bernuansa garuda, naga hingga simbol NKRI menghiasi pintu masuk dan jalan kampung.
Tak pelak, hampir semua jalan di lingkungan kampung kini bermandikan cahaya. Dan puncak apresiasi kerjakeras warga itu sampai pada tahap penilaian yang digelar tadi malam (Senin, 26/8/2019).
Penilaian dilakukan oleh tim gabungan dari Muspika diantaranya oleh Sekcam Sumberlawang Triyono, perwakilan Polsek dan Koramil serta beberapa penilai lainnya.
Tim penilai secara maraton menyambangi 23 RT yang menyiapkan penyambutan ala masing-masing RT. Ada yang menampilkan punokawan, lagu gugur bunga hingga penyambutan dengan iringan campursari.
“Luar biasa. Kami nggak menyangka antusiasme warga desa sini. Banyak kreativitas menghias kampung mereka dengan desain yang indah dan unik,” ujar Sekcam Triyono sembari melakukan penilaian.
Ketua Panitia Kegiatan sekaligus Koordinator Karang Taruna Desa Ngandul, Woli Andre Prasetyo mengatakan lomba K3L itu memang puncak dari semua kegiatan lomba yang digelar di Ngandul dalam rangka memeriahkan HUT RI.
Pihaknya juga mengapresiasi antusiasme tinggi warga di tiap RT yang memoles wajah kampungnya dengan berbagai cara.
“Kami salut. Semua RT guyub rukun menghisasi wilayahnya dengan berbagai pernak pernik dan membersihkan kampungnya. Karena ini memang adu gengsi antar RT sehingga warga mengerahkan segala potensinya. Kreasinya juga hebat-hebat,” paparnya di sela mendampingi penilaian.
Woli menuturkan untuk K3L, panitia hanya menyampaikan tema yakni menjaga guyub rukun, gotong royong dan keutuhan NKRI.
Warga di tiap RT bebas menuangkan ide kreatif mereka menyelaraskan tema. Ia juga mengapresiasi semangat besar warga yang rela mengeluarkan swadaya demi menghias kampungnya.
“Semua itu pure (murni) swadaya masy. Dari panitia cuma stimulan sedikit,” terangnya.
Woli menuturkan untuk RT pemenang lomba K3L itu nantinya akan mendapat piala bergilir dari desa yang akan diperebutkan setiap tahun. Selain itu, pemenang juga akan mendapat uang pembinaan.
“Ini sudah jalan tahun ketiga. Tahun kemarin karnaval, sehingga tahun ini kita alihkan ganti K3L. Biar ada gereget,” urainya.
Woli menambahkan dengan lomba itu diharapkan bisa memupuk rasa persatuan, kegotongrotonyan dan kerukunan warga.
“Selain itu, ini juga menjadi ajang kreativitas warga menuju Ngandul Desa Wisata yang sudah kita wacanakan. Karena ada beberapa titik di desa kami yang potensial digarap menjadi wisata alam. Desa sangat mendukung sekali,” timpal Kades Ngandul, Supriyanto.
Dari 23 RT yang dinilai, terdapat beberapa kreasi yang cukup memukau dewan juri. Di antaranya konsep perjuangan dan jangan lupakan sejarah yang diusung RT 7.
Ratusan warga di RT ini tadi malam dikerahkan membawa lilin dan foto pahlawan berderet di sepanjang 300 meter jalan kampung yang dihiasi gemerlap cahaya warna warni.
Lalu ada konsep lampion, proklamasi dan punokawan yang diusung RT 17 Dukuh Pacingkerep, konsep kemegahan dan keceriaan yang ditampilkan RT 18 dengan gapura mewah berhiaskan replika naga raksasa serta taman, hingga RT 21 Dukuh Duwet yang bertemakan gunungan dan taman wisata Dukuh Duwet.
Dewan juri pun sampai kebingungan menentukan pemenang saking bagusnya semua RT dalam menghias kampung mereka.
Kades menambahkan para juara akan diumumkan tanggal 31 Agustus mendatang sekaligus puncak peringatan HUT RI serta penyerahan hadiah. Wardoyo