JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Andalkan Jajanan Tempoe Doeloe Macam Es Krim Bekatul, Bazar Kampung Organik di Gentungan Karanganyar Raup Rp 15 Juta Perhari 

Ketua Panitia, Mulyono saat menyampaikan sambutan. Foto/Humas
   
Ketua Panitia, Mulyono saat menyampaikan sambutan. Foto/Humas

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Bazar WKO (Wisata Kampung Organik) III Di Dusun Ngampel, Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang resmi ditutup oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono Jumat (09/08/2019). Penutupan itu ditandai dengan gelaran wayang kulit dengan Dalang Merit Prasojo dengan lakon Ismoyo gugat. Gelaran tahunan itu sukses besar karena perputaran uang setiap hari mencapai Rp 15 Juta.

“Peserta bazar diikuti ada 76 pedagang dan 80 persen penjual dari masyarakat sekitar. Isi dagangannya kebanyakan dari jajanan tempo dulu seperti es krim bekatul, mbili dan lain sebagainya,” papar Panitia Bazar WKO Desa Gentungan, Mulyono saat memberikan sambutan.

Dia menambahkan bazar ini bukan hanya menampilkan produk unggulan yang dimiliki Desa Gentungan seperti beras organik bersertifikat.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Namun juga diisi penyuluhan tentang bahaya narkoba, penyuluhan koperasi dan UKM. Bahkan, bazar ini menjadi tempat untuk masyarakat untuk menyehatkan badan karena ada acara jalan sehat dan olahraga.

“Ke depan kami akan mengadakan rintisan untuk pasar organik. Setiap minggu diadakan secara pasar atau car free day desa untuk menjual produk-produk organik. Kami juga akan membuat wisata edukasi pertanian, yakni menanam, memelihara dan panen,” imbuhnya.

Sementara Bupati Karanganyar, Juliyatmono dalam sambutannya mengatakan ke depan bazar ini harus dionlinekan. Digiatkan secara secara maksimal  dengan produk unggulan yakni beras organik. Pihaknya sangat bangga dan mengapresiasi hadirnya WKO yang membuat perekonomian di desa Gentungan khususnya menjadi  hidup.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

“Warga Gentungan sudah mempunyai modal sosial yakni guyub rukun. Jika sudah bersatu dan kompak, maka akan mudah untuk membuat desa maju,” papar Juliyatmono.

Dia menambahkan tahun 2020 desa Gentungan akan diberi modal Rp 100 juta untuk pengembangan Bazar WKO agar lebih optimal. Dana tersebut untuk mengembangkan potensi perekonomian dan wisata. Syaratnya kampung wisata organik harus mempunyai SK Bupati sehingga bantuan dana akan mengalir dengan mudah.

“Luar biasa, perkembangan kampung wisata organik desa Gentungan. Jika semua desa dapat menggulkan produk dan potensinya masing-masing, maka Karanganyar akan maju,” tandasnya. Wardoyo

 

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com