JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Awas, Prakiraan BMKG Puncak Kekeringan di Sragen Terjadi Bulan Ini. Kepala BPBD Sebut Ada Tambahan 9 Desa Baru Yang Dilaporkan Kekeringan 

Sugeng Priyono. Foto/Wardoyo
   
Sugeng Priyono. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Masyarakat di wilayah Sragen diimbau untuk mengantisipasi krisis air dampak kemarau. Pasalnya, berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatilogi dan Geofisika (BMKG), puncak kekeringan di wilayah Sragen diperkirakan jatuh pada bulan Agustus ini.

Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, Sugeng Priyono. Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia mengatakan dari perkiraan BMKG, puncak kemarau di Sragen diprediksi bulan Agustus.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

“Perkiraan dari BMKG, kekeringan akan mengalami puncaknya pada bulan Agustus. Titik hujan diperkirakan mulai ada bulan November tapi sedikit,” paparnya ditemui di ruang kerjanya.

Berdasarkan prakiraan BMKG, pada bulan Agustus ini, intensitas kekeringan di Sragen cukup tinggi. Pihaknya meyakini lantaran prediksi BMKG biasanya melalui pendataan dengan akurasi tinggi.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

“Kalau dibanding 2018, perkiraan untuk jumlah droping, kelihatannya ada kenaikan. Karena data yang masuk, ada sekitar sembilan desa baru yang sudah kekeringan. Padahal sebelumnya tidak masuk database. Tapi pengajuan desa tambahan itu masih harus dicek lagi, ada tim reaksi cepat kami yang akan terjun mengecek ke lapangan apakah benar-benar kekeringan dan membutuhkan droping atau tidak,” tandasnya. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com