Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Dosen UGM yang Tewas Nggantung Ternyata Cumlaude dengan IPK 4,00

gantung diri
ilustrasi

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM
Dosen Fakultas Teknik Elektro UGM yang ditemukan tewas gantung diri di teras rumahnya, ternyata merupakan dosen cerdas dengan IPK 4,00.

Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal di daerah Nyutran, Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta, Kamis (15/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.

Kapolsek Mergangsan, Kompol Tri Wiratmo mengatakan, korban diketahui atas nama Budi Setiyanto (55), yang ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB.

Budi Setyanto diketahui sebagai dosen aktif di departemen Teknik Elektro UGM. Korban tercatat sebagai dosen di Fakultas Teknik, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi.

Dilihat dari latar belakang pendidikannya, Budi Setiyanto ternyata mengenyam pendidikan di tempatnya bekerja.

Ia merupakan master juga doktor lulusan UGM. Budi Setiyanto merupakan doktor lulusan Teknik Elektro, dan rekam jejaknya sebagai akademisi tergolong sangat cerdas dan membanggakan.

Ia termasuk lulusan terbaik yang berhasil memiliki IPK 4,00 dan berpredikat cum laude.

Selain itu, Budi Setiyanto tercatat sebagai mahasiswa S3 yang lulus dalam waktu paling singkat di antara yang lainnya.

Ia pun berhasil masuk menjadi 3 lulusan terbaik pascasarjana UGM saat wisuda, pada 19 April 2018.

Selain itu, banyak ditemukan jejak digitalnya sebagai akademisi. Ditemukan sejumlah jurnal ilmiah hasil penelitiannya.

Di Google Scholar, ia memiliki akun bernama Budi Setiyanto yang terdaftar melalui email domain UGM.

Akunnya terverifikasi sebagai dosen teknik elektro. Terhitung, ada 38 artikel yang sudah diterbitkan.

Kepala Bagian Humas dan Protokoler UGM, Dr Iva Ariani, membenarkan, korban memang dosen aktif UGM.

Almarhum adalah dosen di program studi Teknik Elektro UGM.

“Memang benar ada kabar duka itu, pertama dari berita di grup lalu kami coba cek data administrasi. Benar almarhum dosen FT UGM,” ujar Iva saat dihubungi wartawan.

Menurut informasi pihak kampus, almarhum memang memiliki riwayat gangguan kesehatan.

Kendati demikian, belum diketahui secara pasti motif di balik almarhum dosen UGM itu nekat mengakhiri hidupnya.

“Kami tunggu hasil pemeriksaan kepolisian, kami akan infokan nanti selanjutnya,” kata Iva.

Sementara itu, Kapolsek Mergangsan, Kompol Tri Wiratmo mengatakan, saat itu Budi di rumah bersama dengan adiknya, Yuli (47) dan Suparno (55).

Saat itu, sekira jam 09.00, Yuli pergi ke Wijilan untuk berbelanja.

Pada pukul 11.00, Yuli pulang dan menemukan kakaknya telah tergantung di teras rumahnya

“Kami langsung datang ke TKP dan memasang garis polisi untuk evakuasi dan identifikasi, saat ini sudah dilepas,” ujarnya.

Exit mobile version