JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Fakta Miris di Desa Pelemgadung Sragen. Berjuluk Desa Paling Kaya, Tapi Aula Balai Desa 3 Tahun Rusak Parah dan Tak Terjamah 

Kondisi gedung aula di Kantor Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Sragen yang rusak parah dan 3 tahun tak bisa difungsikan. Foto/Wardoyo
   
Kondisi gedung aula di Kantor Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Sragen yang rusak parah dan 3 tahun tak bisa difungsikan. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Bangunan aula di Kantor Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang sangat memprihatinkan. Bangunan berukuran 25 x 10 meter yang ada di kompleks kantor desa itu sudah jebol dan tak bisa difungsikan.

Ironisnya, kondisi tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir tanpa pernah ada upaya perbaikan dari Pemdes setempat.

Selama kurun tiga tahun terakhir, bangunan aula yang sebelumnya untuk pertemuan dan rapat desa itu, terpaksa harus dikosongkan lantaran kondisinya sangat membahayakan.

“Sudah ada sekitar tiga tahun begini (rusak parah). Nggak tahu kenapa nggak juga diperbaiki, padahal aula itu penting. Apalagi Desa Pelemgadung ini katanya paling kaya, kas desanya paling banyak. Tapi aula saja hampir ambleg dan nggak pernah ada perbaikan Mas. Sebagai warga kami malu sebenarnya Mas,” papar Gontho Suwardi (48) warga Dukuh Sukodono RT 21, Desa Pelemgadung yang kebetulan berada di balai desa, kemarin.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Sebagai warga, ia juga tak habis pikir dengan kondisi aula yang terbiarkan mangkrak dan rusak parah itu. Padahal warga sudah banyak menyoroti dan meminta pihak desa segera memperbaiki.

Petugas kebersihan di Pemdes Pelemgadung, Sukardi (51) mengatakan sudah hampir tiga tahun, aula memang rusak parah. Karena rusak parah dan beberapa bagian kuda-kuda serta plafon jebol, aula terpaksa dikosongkan karena takut kalau sewaktu-waktu ambrol.

Karena makin membahayakan, aula itu terpaksa dikunci untuk menghindari hal-hal tak diinginkan.

“Nggak ada yang berani masuk karena sangat membahayakan. Dulu awalnya tahunya usuk atap itu dimuati ambrol. Setelah itu plafon ikut-ikutan jebol. Pernah ada usulan diperbaiki, tapi nggak tahu kapan. Sementara kalau ada rapat ya terpaksa di teras dan halaman nanti dipasang kursi dan kajang,” terangnya.

Sekdes Pelemgadung, Zepri Martin tak menampik kondisi aula desanya yang rusak parah tersebut. Untuk perbaikan, menurut rencana baru akan dilakukan di 2020.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Hal itu mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang dibuat di masa pemerintahan Kades Sumardi yang sudah lengser beberapa waktu lalu.

“Di RPJMDes itu, sudah direncanakan kalau pembangunan aula akan dianggarkan di tahun terakhir pemerintahan. Tapi secara bertahap. Untuk pendanaan juga sudah dikonsultasikan dengan pendamping desa. Insyaallah, tahun 2020 nanti akan dibangun dengan dana desa, tapi bentuknya gedung olahraga, bukan aula lagi. Karena aturannya, dana desa nggak boleh untuk mbangun gedung pemerintahan, tapi kalau GOR boleh,” terang Zepri.

Menurutnya, dari perencanaan, pembangunan GOR akan menelan sekitar Rp 400 juta. Akan tetapi, pembangunan direncanakan bertahap.

“Sementara kalau ada pertemuan ya di teras dan memanfaatkan serambi yang ada. Nanti dipasangi kajang,” tandasnya. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com