JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kejutan Jelang Pilkada Sragen, Bupati Yuni Akui Sudah Mundur dari Gerindra. Ungkap Telah Berseberangan Dukungan Saat Pemilu, Balik Kandang ke PDIP? 

Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo
   
Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Langkah Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati untuk meninggalkan Partai Gerindra dan kembali ke PDIP menjelang Pilkada 2020, semakin menguat. Ini menyusul pengunduran dirinya sebagai kader Gerindra dan permohonan rehabilitasi atau pengampunannya yang diajukan ke DPP PDIP.

Hal itu terungkap dari pernyataan Yuni kepada wartawan saat ditemui di GOR Diponegoro Sragen, Jumat (23/8/2019).

Yuni yang baru pulang dari menunaikan ibadah haji, mengatakan dirinya memang telah mengajukan pengunduran diri sebagai kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan juga Ketua Dewan Pembina parpol tersebut.

Pengunduran diri itu diajukan usai Pemilu April 2019 lalu. Yuni mengatakan   dalam sebuah organisasi ada aturan yang harus ditaati oleh setiap kader, terikat dengan keputusan partai.

Pada saat Pilpres 2019 Yuni mengaku mengambil sikap yang berbeda dengan keputusan Partai Gerindra.

Saat itu, dirinya mendukung paslon nomor 01 sementara garis instruksi partai Gerindra mendukung paslon 02.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Pihaknya siap dengan keputusan Partai karena telah berseberangan. Keputusannya tersebut tentunya membawa dampak dan konsekuensi.

“Oleh sebab itu sebelum semuanya menjadi masalah yang berkepanjangan, saya mengajukan permohonan pengunduran diri secara resmi Kepada Gerindra sebagai ketua dewan pembina sekaligus kader partai Gerindra,” paparnya.

Pengajuan ini disampaikan kepada DPC, DPD termasuk DPP Gerindra sebelum berangkat haji lalu. Langkah ini diambil sebagai bentuk menghormati parpol tersebut.

“Tentu saja saya tidak bisa mengharapkan untuk gerinda mentolerir atau pun memberikan dispensasi atau istilahnya memberikan maaf atau apalah namanya untuk saya,” urainya.

Yuni juga mengaku telah dibesarkan oleh Partai Gerindra maupun PDIP. Bahkan ia mengaku kedua parpol tersebut telah membentuk karakter sebagai seorang pemimpin di Sragen.

Ditanya soal pengajuan rehabilitasi kader PDI-P, Yuni mengaku belum mendapatkan jawaban apapun dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Termasuk permintaan membuat resume tentang kader PDI-P sebagai salah satu syarat pengajuan rehabilitasi, menurutnya dirinya masih menunggu perintah secara resmi.

“Ketua DPC (PDIP) yang haji bareng saya belum menyampaikan itu,  jadi saya belum bisa komentar. Ketua DPC belum kasih petunjuk apapun, kecuali secara ada resmi diminta, kita lakukan” paparnya.

Dirinya masih menunggu hasil dari DPP PDI-P. Pernyataan Yuni itu sekaligus menjawab isyarat dari Ketua DPC Gerindra Sragen, Sri Sunaryo yang mengatakan bahwa Yuni bakal memberi kejutan untuk Gerindra sepulang haji.

Meski saat itu dirinya belum tahu apa kejutan itu, firasatnya memang mengatakan jika kejutan itu kemungkinan adalah hengkang dari Gerindra ke PDIP seperti yang banyak diperbincangkan.

“Apa kejutan itu, saya juga belum tahu,” tuturnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM belum lama ini. Wardoyo

 

 

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com