SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pilkades Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen dinodai dengan ulah ketidaknetralan panitia. Ketua Panitia Pilkades setempat, Jumadi, tertangkap basah saat ikut rapat dengan tim sukses salah satu calon Kades.
Ketua Panitia tersebut langsung digerebek oleh relawan calon Kades petahana, Tri Mulyono. Penggerebekan dilakukan saat Ketua Panitia Pilkades itu dalam perjalanan pulang seusai rapat, Kamis (29/8/2019) malam.
Rapat tertutup yang dilakukan timses calon lawan itu diketahui digelar di sebuah warung sate kambing di Desa Gawan, Tanon, Sragen.
Ironisnya, Ketua Panitia itu diamankan hanya selang beberapa jam setelah siang tadi dilakukan penetapan calon dan pengundian nomor urut calon. Padahal dalam momen penetapan calon, pihak Muspika sudah mewanti-wanti panitia untuk menjaga netralitas demi kelancaran Pilkades.
Pilkades Patihan ditetapkan diikuti dua calon yakni petahana, Tri Mulyono dan mantan Kades dua periode sebelumnya, Sri Lestari.
Data yang dihimpun di lapangan, penggerebekan dilakukan sekitar pukul 23.15 WIB. Jumadi ditangkap saat perjalanan pulang di tengah persawahan Dukuh Gondangan, Patihan.
Dia diamankan oleh dua orang relawan Cakades Tri Mulyono, Rendi (23) warga Jenak, RT 6, Sidoharjo dan Sukamto (45) bersama beberapa kader lainnya. Penggerebekan dilakukan setelah melalui pengintaian sejak pukul 20.00 WIB.
Penggerebekan itu dilakukan sebagai puncak kegeraman warga yang sudah lama mencurigai ketidaknetralan Ketua Panitia yang cenderung berpihak ke calon rival Tri Mulyono.
Menurut keterangan Rendi, ia dan beberapa relawan memang sudah curiga dengan gerak-gerik Ketua Panitia Pilkades desanya sejak petang hari.
“Begitu dapat kabar ada rapat tim sukses calon sebelah dan Ketua Panitia datang ke situ, kita berinisiatif membuntuti dia sejak berangkat jam 19.30 WIB. Ternyata benar dia datang ke rapat di warung sate Gawan itu yang di dalam sudah ada tim sukses calon sebelah. Dari awal sudah kita video terus. Sampai akhirnya selesai pukul 23.00 WIB dan Pak Jumadi pulang kita buntuti dari kejauhan. Dia dikawal empat motor, lalu pisahnya di perempatan Nggebung. Sampai di jalan Gondangan, kita hentikan dan kita interogasi dia nggak bisa mengelak lagi dan mengakui semua kalau dia hadir dan ikut rapat dengan tim sukses calon sebelah. Akhirnya kita bawa ke rumah Pak Tri Mulyono,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (30/8/2019) dinihari ini.
Untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, Jumadi kemudian dibawa ke rumah Cakades Tri Mulyono di Sumberejo, Patihan yang juga sudah ramai oleh relawannya.
Tak lama berselang, dua personel Babinkamtibmas Polsek Sidoharjo dan Babinsa Koramil Sidoharjo tiba di lokasi untuk mengamankan situasi.
Di hadapan personel Polsek dan Koramil serta relawan Cakades Tri Mulyono, Jumadi hanya tertunduk pasi. Pria paruh baya itu mengakui bahwa dirinya memang barusaja menghadiri rapat dengan tim sukses Cakades Sri Lestari di Gawan.
“Saya akui saya salah dan siap keluar atau dikeluarkan dari panitia Pilkades. Saya tidak akan mengulangi lagi,” tuturnya sembari menunduk.
Relawan Cakades Tri Mulyono, Sularso mengatakan penggerebekan itu dilakukan lantaran pihaknya sudah lama mencium gelagat ketidaknetralan Ketua Panitia Pilkades. Dari insiden tersebut, tim relawan sudah siap mengadukan indikasi pelanggaran ketidaknetralan Ketua Panitia Pilkades Patihan ke tingkat kecamatan dan kabupaten.
“Semua video, foto dan pengakuan yang bersangkutan (Jumadi) sudah kita amankan. Yang jelas kami dari pihak calon Pak Tri, akan menuntut agar kasus ini bisa diproses dan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku,” tuturnya.
Sementara, Cakades Tri Mulyono sangat menyayangkan insiden ketidaknetralan Ketua Panitia Pilkades itu. Selain sudah curiga, pihaknya dari awal sudah menekankan kepada panitia Pilkades, termasuk dari kecamatan juga sudah mewanti-wanti kepada panitia untuk menjafa kondusivitas dan netralitas demi kelancaran Pilkades Patihan.
“Ternyata dari Ketua Panitia sendiri malah bertindak yang tidak netral. Sebenarnya dari awal, kami sudah ingatkan karena banyak info kalau panitia lebih condong ke calon sebelah.
Makanya kita kembangkan dan ternyata kok berjalan terus dan malam ini kita mendapatkan bukti bahwa semua itu benar adanya. Bukti video, foto dan pengakuan beliau sudah kami amankan,” terangnya.
Salah satu personel Polsek Sidoharjo, Sukirno bersama Babinsa Koramil Sidoharjo mengatakan pihaknya membackup pengamanan lantaran ada laporan warga perihal insiden ketidaknetralan Ketua Panitia Pilkades di Patihan tersebut.
“Kalau soal tindaklanjutnya, kita serahkan kepada mereka. Kalau bisa diselesaikan di sini ya monggo, tapi kalau tidak ya nanti biar diselesaikan ke jenjang lebih atas. Karena kewenangan penanganan ada di tingkat panitia kecamatan dan kabupaten. Aparat sifatnya hanya memback up keamanan saja,” tukasnya. Wardoyo