KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Momentum menjelang HUT RI, ditandai dengan pembentangan bendera secara spektakuler di Karanganyar.
Diawali dengan arak-arakan yang diikuti ratusan peserta, bendera merah putih raksasa ukuran 30 X 45 meter dibawa menuju Lembah Sumilir yang berada di Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso.
Dengan dipanggul lebih dari 50 orang, bendera merah putih ini, sesampainya di lembah Sumilir, selanjutnya dibentangkan dengan diiringi lagui kebangsaan Indonesia Raya.
Pengibaran bendera raksas ini dilakukan pada hari Kamis (01/08/2019) dalam rangka memeperingati HUT RI ke 74. Bupati Karanganyar Juliyatmono, wakil bupati Rober Christanto, Dandim 0727 Letkol Inf Andy Amin, Kapolres AKBP Catur Gatot Efendi, unsur Forkompinda serta ribuan warga yang hadir, dengan penuh hikmad, ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman itu.
Usai pemebentangan bendera merah putih, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan pesan moral yang ingin disampaikan dalam kegiatan ini adalah rasa cinta terhadap negara ini harus ditumbuhkan. Menurut bupati, semua memiliki hak yang sama untuk memajukan dan tidak berebut.
“ Merah putih ini harus mempersatukan, kebhinnekaan adalah keniscayaan. Tapi kerangka berpikir kolektif kebangsaan ini harus terus ditumbuhkan. Tidak boleh terkotak-kotak oleh segmentasi pilihan. Politik itu adalah cermin kebhinnekaan, tapi semangatnya adalah persatuan menuju kejayaaan,” kata bupati, Kamis (01/08/2019).
Ditegaskan bupati, momentum HUT RI ke 74 ini, harus dipahami dalam kerangka untuk mempersatukan semua anak bangsa.
“Kita ini saudara kandung dalam persepktif kebangsaan, kita lahir dari rahim yang sama, yakni ibu pertiwi. Jangan bertikai, saudara harus membantu, yang pintar harus mengawal,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Desa Kemuning, Widadi Nur Widyoko, mengungkapkan kegiatan membenetangkan bendera raksasa ini dilakukan dengan tujuan utama menjaga semangat nasionalisme, Kebhinnekaan dan rasa persatuan.
“Dari Kemuning kita sampaikan pesan-pesan kebhinnekaan, semangat nasionalisme dan menjaga persatuan dan kesatuan ditengah perbedaan yang ada,” ujarnya. Wardoyo