REMBANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah pilu meninggalnya mahasiswi di pelukan kekasihnya yang terjadi Rembang, benar-benar menyayat hati. Dina (23), mahasiswi yang mendadak minta peluk Agus Triyono (26) kekasihnya, ternyata dikenal mahasiswi yang pintar.
Hal itu diungkapkan Kepala Desa Pondokrejo, Kecamatan Bulu, Sumaji. Ia mengatakan mengenal sosok Almarhumah sebagai pribadi pendiam, baik dan anak pintar.
Saat diwisuda sebagai sarjana belum lama ini, nilai-nilainya tergolong bagus. Bahkan Dina akan mendapatkan kesempatan mengabdi di salah satu dinas di jajaran Pemkab Rembang.
“Saat wisuda, Pak Bupati bilang bisa mengabdi ke mana gitu. Almarhumah itu pribadi yang baik. Keluarga sangat terpukul, kami mohon do’anya,“ kata Kades dilansir Tribratanews Polda Jateng.
Sumaji menimpali jenazah Dina telah dimakamkan di pemakaman umum Desa Pondokrejo, Kecamatan Bulu, Jum’at siang sehabis Sholat Jum’at.
Dina meninggal dunia, saat datang ke rumah pacarnya pada Jum’at (23 Agustus 2019) sekira pukul 07.30 WIB.
Mungkin sudah firasat atau bagaimana, sebelum menghembuskan nafas terakhir, wanita tersebut sempat minta dipeluk oleh sang pacar untuk terakhir kali.
Peristiwa memilukan itu terjadi di kediaman Agus Triyono (26), pemuda asal Desa Mlatirejo, Kecamatan Bulu, Rembang. Sedangkan pacarnya adalah Dina Erviana (23) warga Desa Pondokrejo, Kecamatan Bulu, Rembang.
Kejadian bermula ketika korban pergi ke rumah pacarnya, karena akan mengembalikan sandal milik Agus. Begitu sampai, Dina yang merupakan lulusan STIE YPPI Rembang berbincang di ruang tamu dengan Agus, ibunya Agus dan seorang teman Agus.
Tak berselang lama Dina kejang-kejang dan jatuh lemas terkulai. Seketika Dina langsung dibawa menuju Puskesmas Sumber. Namun nyawanya tidak tertolong.
Kapolsek Bulu Polres Rembang, AKP Sukiyatno mengatakan posisi kejadian berada di rumah sang pria di Desa Mlatirejo. Pihaknya sudah menawarkan kepada keluarga korban, apakah jenazah perlu diotopsi atau tidak.
Ternyata mereka menolak dan tidak akan mempermasalahkan di kemudian hari, sehingga jenazah diserahkan untuk dimakamkan.
“Kata dokternya Puskesmas Sumber, sebelum tiba di Puskesmas, korban sudah meninggal dunia. Saat saya tanya ke keluarga korban, bilangnya nggak usah diotopsi,“ kata Kapolsek dilansir Tribratanews Polda Jateng.
AKP Sukiyatno menambahkan berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Sumber, di sekujur tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Dokter menyimpulkan penyebab kematian, karena yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit.
“Saya sudah ketemu dokternya, sudah ketemu keluarganya. Saya lihat sendiri jenazahnya, memang tidak ada tanda-tanda kekerasan. Mulai kaki, tangan, hidung, kepala semua bersih. Lha wong di rumah pacarnya itu, tiba-tiba langsung lemas kok,“ imbuhnya. JSnews