Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kericuhan di Slipi Masih Terus Terjadi Hingga Jelang Subuh

Aparat gabungan polisi dan TNI masih bersiaga di bawah fly over Slipi untuk menahan massa, Kamis (26/9) pukul 01.20 WIB. Massa masih bertahan di arah Rawabelong dan sesekali masih mencoba maju ke arah aparat. Foto: Republika

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Hingga Kamis (26/9/2019) pukul 03.40 WIB kericuhan di sekitar bawah kolong Fly Over Slipi, Jakarta Barat masih terus berlangsung. Bentrokan antara aparat keamanan dan massa masih terjadi di titik dekat BNI Pejompongan.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di bawah kolong Fly Over Slipi pukul 00.30-03.00 WIB, aparat keamanan masih berjibaku dengan massa di tiga titik. Yakni massa di titik arah Rawabelong, arah Jalan KS Tubun, dan dekat BNI Pejompongan.

Aparat sendiri membuat barikade tepat di bawah kolong Fly Over. Sekitar pukul 01.00 WIB, massa di titik arah Jalan KS Tubun sudah berhasil dibubarkan. Tampak aparat TNI membantu menjaga titik tersebut. Kendaraan maupun orang tak diizinkan melintas di sana.

Sementara itu, dua titik lainnya masih terjadi kericuhan dengan intensitas naik turun karena kedua belah pihak sudah sama-sama kelelahan. Namun, sekitar pukul 02.00 WIB, massa di titik arah Rawabelong kembali menyerang. Aparat yang tengah beristirahat langsung siap siaga dengan membuat barikade dari tameng.

Massa maju menyerang aparat. Sekitar seratusan massa menembakkan kembang api dan melempar batu ke arah aparat. Aparat yang sudah lengkap dengan tameng, pentungan, dan helm akhirya mencoba memukul mundur massa.

Hanya berlangsung 10 menit, aparat dari satuan Brimob dan Sabhara sudah berhasil memukul mundur massa. Tepat pukul 02.10 aparat dengan motor trail mengejar kerumunan massa. Belasan orang ditangkap.

Satu per satu massa itu diangkut dengan motor trail yang dikendarai dua aparat. Tampak massa yang ditangkap sudah lunglai dan sebagian tampak berlumuran darah. Semua massa yang ditangkap itu menggunakan pakaian bebas. Sebagian menggunakan celana jins dan sebagian lain menggunakan celana pendek. Massa dinaikkan ke mobil tahanan Brimob.

Tak sampai di situ. Pukul 02.37 WIB, massa di titik arah Rawabelong kembali memberikan perlawanan. Tak berlangsung lama, aparat kembali berupaya mengejar massa dengan motor trail. Delapan orang ditangakap. Semuanya juga menggunakan pakaian bebas.

Pukul 02.50, kembali polisi dengan motor trail menangkap tiga orang massa. Semuanya juga menggunakan pakaian bebas.

Tepat pukul 02.55 WIB, satu mobil tahanan Brimob meninggalkan lokasi. “Ke Polsek saja ke Polsek saja,” kata Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Henki Haryadi, kepada anak buahnya.

Kericuhan di titik arah Rawabelong pun reda. Namun aparat kepolisian masih berjaga di sekitar sana.

Henki saat ditanyai wartawan terkait kondisi terkini masih enggan menjawab. “Nanti,” ucapnya singkat.

Meski kericuhan di dua titik sudah usai, tapi massa di titik dekat BNI Pejompongan masih saja memberikan perlawanan. Masih terdengar ledakan kembang api. “Kalian bubarlah, teman-teman kalian semua sudah bubar,” kata seorang polisi lewat alat pengeras suara.

Namun massa tak mengindahkan permintaan tersebut. Hingga pukul 03.40 WIB masih terdengar sejumlah ledakan dan teriakkan massa.

Akibat kericuhan di sekitar kolong Fly Over Slipi ini, Jalan Gatot Subroto pun masih belum bisa dilalui kendaraan hingga pantauan terakhir pukul 03.40 WIB. Selain itu, halte busway yang tepat berada di bawah kolong fly over tersebut juga tampak hancur.

Sejak Rabu (25/9/2019) ratusan pelajar STM berdemonstrasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Massa pelajar ini melempari batu ke Gedung DPR dari arah pagar belakang. Polisi pun memukul mundur massa.

Massa terpecah ke tiga titik. Yakni Fly Over JCC Senayan, sekitaran Stasiun Palmerah dan kolong Fly Over Slipi. Pukul 22.00 WIB kericuhan hanya tersisa di titik Fly Over Slipi. Meski demikian, tak terlihat satupun massa yang tertangkap menggunakan seragam STM sebagaimana massa yang terlihat siang hari di sekitaran Kompleks Parlemen.

Exit mobile version