SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang coblosan pemilihan kepala desa (pilkades), situasi di sejumlah desa mulai memanas. Salah satunya di Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang.
Seorang kader dari salah satu calon kades yakni Wahjono yang juga paman Presiden Jokowi, bernama Kartini mengaku mendapat teror dari beberapa orang saat usai kampanye visi misi calon akhir pekan lalu.
Kartini yang juga pernah menjabat sebagai Kades di Hadiluwih itu merasa diintimidasi oleh beberapa orang dengan memakai penutup kepala. Beberapa orang yang terdeteksi tim sukses Cakades lain itu nekat membleyer-bleyer motor hingga masuk pekarangan rumahnya.
Tak hanya itu, para pelaku juga sempat melontarkan kata-kata bernada ancaman.
“Awas kowe. Titenono (Awas kamu. Lihat saja). Wajahnya ditutupi kayak ninja. Saya juga sempat didorong-dorong. Ada beberapa juga yang mengeluarkan ancaman pakai kepalan tangan dan terindikasi pelecehan. Saya langsung lapor ke Polsek, ” ujar Kartini kepada wartawan, Senin (23/9/2019).
Kartini menyampaikan intimidasi oknum terjadi pada Kamis 19 September 2019 sore usai kampanye cakades sekitar pukul 16.00 WIB. Dia menjelaskan, usai kampanye, mendadak beberapa orang tim sukses Cakades lain melakukan arak-arakan lewat di depan rumahnya.
”Di depan rumah mbleyer-bleyer nggak karuan. Menurut saya sudah kelewatan. Jadi tarik gas kencang-kencang. Bahkan mau masuk pintu rumah sampai tiga kali,” tukasnya.
Dia melihat peserta konvoi yang memakai penutup muka ala ninja. Dari dua orang mengenakan penutup muka, salah satu dia mengenalinya. Dalam kondisi terpengaruh alkohol, peserta kampanye seolah-olah mengintimidasi.
”Saya tidak mendukung, tapi ini pesta demokrasi. Jadi kita bebas mendukung dari 5 calon di desa Hadiluwih,” ujar dia.
Dia menyampaikan setelah kejadian kurang enak itu, pihaknya melapor ke Polsek Sumberlawang. Dari kepolisian menerima laporan dan menyampaikan agar permasalahan dapat diselesaikan di desa.
”Bagi saya yang merasa terancam, tidak bisa masalah ini hanya selesai di desa. Harus ditindaklanjuti,” tegasnya.
Terpisah, Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kapolsek Sunberlawang AKP Fajar Nur Ihsannudin membenarkan laporan itu. Menurutnya kasus itu sudah ditindaklanjuti dengan melakukan mediasi antara para pelaku dengan pelapor (Kartini).
“Sudah kami selesaikan mediasi,” tukasnya. Wardoyo