Rudy mengatakan, jiwa dan nilai persatuan mestinya dibawa manusia sejak lahir. Artinya, warga yang lahir di Flores, Papua atau Sumba itu bukan suku lagi, tapi warga negara Indonesia.

“Makanya kalau kita bicara suku, agama dan golongan itu kita bicaranya warga negara Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut Rudy menambahkan, bahwa Solo merupakan republik kecil yang menampung hampir seluruh warga dari berbagai suku dan pulau. Karena itu, acara tersebut sangat penting untuk menumbuhkan semangat yang sama untuk negara kesatuan RI.
Sementara itu, Kapolres Surakarta AKBP Andy Rifai mengapresiasi acara yang dihadiri oleh hampir seluruh warga negara Indonesia yang ada di Surakarta.
“Alhamdulillah semua antusias, bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga NKRI ini,” ujar Kapolres.
AKBP Andy Rifai menegaskan, bersama dengan Dandim 074 Warastratama Surakarta dirinya siap mengamankan. “Jadi tidak ada lagi rasisme dan diskriminasi di Surakarta. Karena semua mempunyai hak untuk dilindungi dan dilayani,” ujarnya. A Setiawan
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com