JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Kesehatan

BMKG Perkirakan Udara Panas Masih Sepekan Lagi, Ini yang Perlu Dilakukan Agar Tidak Dehidrasi dan Terkena Radiasi Matahari

Ilustrasi minum air putih. Foto: pexels
   
Ilustrasi minum air putih. Foto: pexels

BANDUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam beberapa hari terakhir udara panas menerpa berbagai wilayah di Indonesia. Keadaan itu umumnya terjadi di siang hari. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan situasi itu akan berlangsung hingga sepekan ke depan.

BMKG Bandung melaporkan pada dua hari ke depan diperkirakan suhu udara berkisar 21-33,8 derajat Celcius di wilayah Bandung Raya. Kelembaban udara antara 24-68 persen dan relatif kering. Peluang terbentuknya awan hujan nihil. Sementara angin berkecepatan 6-22 kilometer per jam dari arah tenggara.

Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Citeko – Bogor Asep Firman Ilahi, data suhu maksimum di Puncak, kabupaten Bogor pada Senin 21 Oktober 2019 mencapai 30,3 derajat Celcius. Kelembaban udara 27 persen atau sangat kering.

Baca Juga :  Madu Baik Dikonsumsi Saat Sahur, Bermanfaat Sebagai Pengikat Energi Selama Puasa

Selain Puncak, di Kota Bogor suhu udara tercatat hingga 36 derajat Celcius. “Di tempat lain seperti Jakarta, Bekasi dan tempat-tempat lain pun merasakan udara panas menyengat ini,” katanya, Selasa, 22 Oktober 2019.

Di Jakarta dan beberapa kota lain, pada siang hari suhu udara sekitar 34 sampai 36 derajat.

Menurutnya, udara yang terasa panas saat ini disebabkan oleh posisi matahari yang baru saja bergulir ke selatan setelah berada tegak lurus pengamat di pulau Jawa. Ditambah lagi dengan peluang hujan yang masih rendah karena aliran masa udara dari timuran masih kuat. “Sehingga mempersulit pertumbuhan awan hujan.” ujar Asep.

Kondisi ini menyebabkan kelembaban udara di permukaan sangat rendah. Suhu udara tinggi dan kelembaban rendah menyebabkan udara gerah, panas menyengat dan sangat tidak nyaman.

Baca Juga :  Meski Bermanfaat untuk Tubuh Tapi Konsumsi Garam Ada Batasannya

Bagi masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan, kondisi ini menyebabkan bibir pecah-pecah, tenggorokan kering dan dehidrasi. BMKG menyarankan masyarakat agar banyak mengkonsumsi cairan agar terhindar dari dehidrasi. “Menjaga asupan makanan sehat serta buah-buahan juga dapat mencegah terserang dehidrasi akibat cuaca panas,” kata dia.

Pada saat cuaca cerah dan pertumbuhan awan berkurang tingkat radiasi matahari yang masuk ke permukaan bumi juga akan meningkat dalam semua panjang gelombang. Radiasi Ultraviolet Alfa dan Beta (UV-A dan UV-B) keduanya merupakan jenis radiasi berbahaya bagi kesehatan. Disarankan bagi wanita agar menggunakan tabir surya untuk memperkecil dampak terpaparnya radiasi UV-A dan UV-B ini.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com