Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Gara-gara Sehelai Rambut, Wanita Ini Digunduli Paksa Suaminya

ilustrasi / tribunnews

BANGLADESH, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ada perumpamaan, rambut adalah mahkota wanita. Namun, gara-gara sehelai rambut, wanita asal Bangladesh ini digunduli oleh suaminya sendiri.

Bagaimana tidak, hanya karena sehelai rambutnya yang jatuh di makanan, suaminya marah dan nekat mengunduli kepala wanita itu.

Bablu Madal, suami dari wanita itu naik pitam setelah melihat ada sehelai rambut di makanan yang disajikan sang oleh istri. Dalam keadaan emosi, Bamblu Modal langsung mengambil pisau cukur dan membabat habis rambut panjang terawat milik istrinya itu.

Dilansir dari laman World of Buzz pada Kamis (10/10/2019), Bablu Madal tampak kesal sekali kepada istrinya. Kejadian itu bermula saat pagi hari sedang melakukan rutinitas sarapan seperti biasanya dilakukan.

Saat itu, sang istri menyiapkan nasi dan segelas susu untuk menu sarapan. Namun saat akan memakannya, suaminya menemukan sehelai rambut yang jatuh di makanannya.

Entah sedang dalam kondisi mood buruk atau apa, pria itu langsung naik pitam dan marah-marah. Parahnya, ia sampai nekat mengambil pisau cukur dan mencukur sampai botak rambut istrinya.

Kepala polisi setempat, Shahriar Khan mengatakan bahwa memang benar kejadian tersebut terjadi saat sang istri menyiapkan makanan untuk sarapan.

“Suaminya saat itu menemukan rambut manusia di sarapan nasi dan susu yang telah dipersiapkan istri untuknya,” kata Shahriar.

Rupanya, bukan membuang rambut itu dan melanjutkan makan, Bablu Mondal justru menyalahkan istrinya.

“Ia kemudian menjadi marah dan menyalahkan istrinya karena rambutnya jatuh di makanan,” lanjutnya.

Tanpa ampun dia mencukur gundul rambut panjang terawat istrinya itu hingga mendadak hilang tanpa bekas.

“Pria itu kemudian mengambil pisau cukur dan menggunduli istrinya secara paksa,” ujar Shahriar.

Istrinya yang masih berusia 23 tahun hanya bisa pasrah dan memohon ampun kepada suaminya, namun tak digubris.

Bablu Mandal kemudian ditangkap aparat dan didakwa telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Suami yang kejam, yang bernama Bablu Mondal, sejak itu ditangkap dan didakwa karena “secara sukarela menyebabkan luka pedih” dan “melanggar kesopanan” pada istrinya.

Akibat perbuatannya, ia diancam maksimal 12 tahun penjara. Di Bangladesh sendiri, kehidupan perempuan memang masih dihantui ketakutan meski pelaku telah diamankan pihak berwajib.

Kasus pelecehan dan kekerasan seksual meningkat tajam dari tahun ke tahun, dan perlindungan terhadap perempuan masih kurang mendapatkan perhatian.

Perempuan di negara tersebut terus ditekan dan mendapatkan perlakuan semena-mena.

Berdasarkan laporan kelompok hak asasi manusia, rata-rata dalam satu hari terjadi tiga kali kasus pemerkosaan yang menimpa perempuan di Bangladesh.

Lebih mencengangkan, sebanyak 630 perempuan di Bangladesh sudah menjadi korban pemerkosaan dalam enam bulan pertama di tahun 2019.

Parahnya, dari 630 perempuan, 37 di antaranya dinyatakan tewas, dan 7 lainnya memilih bunuh diri karena trauma berat.

Exit mobile version