Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Geger Petani di Sumberlawang Ditemukan Hangus Terbakar di Ladang Jagung 

Ilustrasi mayat hangus terbakar di ladang. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Musibah tragis menimpa seorang petani di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Petani bernama Waluyo (68) itu ditemukan tewas mengenaskan terpanggang kobaran api.

Kakek malang asa Dukuh Ngandul RT 7, Desa Ngandul, itu meninggal dengan kondisi hangus terbakar. Ia terbakar setelah terjebak kobaran api saat membakar tebon atau pohon jagung kering di ladangnya.

Data yang dihimpun di lapangan, insiden tragis itu terjadi Kamis (10/10/2019) petang sekira pukul 15.00 WIB. Menurut keterangan warga, sore itu korban berniat membakar pohon jagung kering yang habis dipanen di ladangnya.

Saat api mulai membakar pohon jagung, mendadak datang hembusan angin kencang. Kobaran api tak dinyana merembet mengenai pohon jagung kering di sawah sebelahnya.

Celakanya, sawah tetangganya itu masih terdapat tumpukan jagung. Korban bergegas menuju ke ladang sebelahnya untuk menyelamatkan tumpukan jagung dari kobaran api.

Nahas, malang tak dapat ditolak, hembusan angin ditambah kondisi api yang makin membesar membuat kakek malang itu terjebak di tengah kobaran api.

Kepulan asap dan panasnya api, membuat korban akhirnya menyerah dan ambruk. Bersamaan dengan itu, api makin menjadi dan korban pun terbakar bersamaan dengan api yang melahap ladang jagung tetangganya.

“Sebenarnya ada petani yang tahu kejadian itu yaitu Mariyo. Tapi kondisinya yang didera stroke membuatnya tak bisa menolong. Ia hanya bisa teriak tapi juga kurang terdengar warga lain. Ia lalu menuju ke kampung memberitahu bahwa korban ada di ladang yang terbakar. Saat warga ramai-ramai menuju ladang, korban sudah ditemukan hangus terbakar,” papar Kades Ngandul, Supriyanto, Jumat (11/10/2019).

Semula, korban sempat dilarikan ks RSUI Yakssi Gemolong. Namun karena kondisi luka bakarnya parah, lalu dirujuk ke RSUD Moewardi Solo.

Sayang belum sempat dirawat, korban sudah dinyatakan meninggal dunia pukul 20.00 WIB. Supriyanto menuturkan korban mengalami luka bakar di bagian dada dan sebagian tubuhnya.

Jenasahnya baru dimakamkan pagi tadi di pemakaman desa setempat.

“Penyebabnya korban kena asap lalu terkepung kobaran api sehingga kemudian gagal menyelamatkan diri,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version