JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Situs Megalitik Ditemukan di Lapangan Tembak Kodam Papua

   
Batu lumpan tinggalan dari zaman megalitik ditemukan Balai Arkeologi Papua di Lapangan Tembak Kodam Cendrawasih di Jayapura, Oktober 2019 / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Sebuah peninggalan megalitik ditemukan di lapangan tembak Kodam XVII/Cendrawasih, Gunung Baso, Distrik Waibu, Kabupaten Jayaoura, Papua.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari suroto menjelaskan, temuan tersebut berupa bongkahan batu besar yang pada masa prasejarah berfungsi sebagai lumpang.

Lumpang batu terdiri dari bidang atas berupa cekungan atau lubang (tidak tembus) berukuran 20-35 cm yang terletak relatif di bagian tengahnya, bagian bidang samping merupakan badan lumpang.

“Cekungan atau lubang lumpang merupakan bagian terpenting dari alat ini. Jenis batuan yang dipakai untuk batu lumpang ini berupa batu gabro, jenis batuan yang banyak terdapat di Gunung Bakso,” kata Hari Suroto, Sabtu (5/10/2019).

Baca Juga :  Besok Batas Akhir Permohonan Gugatan Sengketa Pemilu di MK, TPN Ganjar-Mahfud Siap Daftar Susul Tim AMIN

Menurut Hari, lumpang ini berfungsi untuk menumbuk biji-bijian atau ramuan tumbuhan. Hal ini terlihat pada permukaan yang aus serta bentuk cekungan yang dalam serta menunjukkan keausan akibat pemakaian (penggerusan).

Selain itu pada permukaan bongkahan batu terdapat lukisan prasejarah yang sudah aus, lukisan ini dibuat dengan menggores batu, teknik menggambar ini memiliki kesamaan dengan Situs Megalitik Tutari.

Berdasarkan hal ini, maka lukisan prasejarah pada bongkahan batu ini diperkirakan seumuran dengan Situs Megalitik Tutari di Doyo Lama, kata Hari Suroto.

Baca Juga :  Gugatan PHPU Pilpres 2024, Mahfud MD Optimis Hakim MK Jatuhkan Putusan Monumental, Asal Berani

Istilah Gunung Bakso sendiri berasal dari masyarakat Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, yang sering makan bakso di jalan masuk ke lapangan tembak, di tempat tersebut menjadi pangkalan tukang bakso keliling untuk beristirahat.

Temuan itu bermula dari cerita tokoh adat Doyo Lama, yang mengatakan ada batu peninggalan nenek moyang mereka. Namun masyarakat Doyo sendiri tidak tahu posisi batu megalitik tersebut.
Berdasarkan informasi tersebut, tim peneliti Balai Arkeologi Papua melacak jejaknya.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com