“Pemeriksaan sifatnya masih sederhana, jadi tidak dilakukan oleh dokter, melainkan cukup oleh relawan dan guru,” paparnya.
Sementara itu, dr Senyum Indrakila Sp.M selaku Ketua Perdami Cabang Kota Surakarta menjelaskan, pemeriksaan kesehatan mata di SD Marsudirini tersebut sebenarnya merupakan inisiasi.

Di mana, dalam bulan-bulan selanjutnya akan dilakukan kegiatan serupa secara simultan ke sekolah-sekolah lainnya.
“Ini kita lakukan karena deteksi dini kelainan mata sangat penting. Deteksi yang terlambat akan mengakibatkan penangan myang tidak maksimal. Dampak selanjutnya adalah prestasi akademik anak yang menurun,” beber Dr Senyum yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SD Marsudirini Surakarta, Fransisca Sri Lani, S.Pd berharap, dengan kegiatan tersebut peserta didik maupun orang tua dapat memahami dan merawat kesehatan mata anak-anaknya.
“Terutama, bagaimana anak-anak bisa mengatur atau mengurangi penggunaan handphone. Ini juga edukasi bagi orangtua, bagaimana harus mendampingi anak-anaknya di rumah, terutama dalam hal penggunaan gadget ini. Anak-anak kan jangkauannya masih panjang, kan eman-eman,” ujarnya.
Sebelumnya, kegiatan World Sight Day ini dirangkai dengan lomba menulis untuk kelas 3,4, 5 dan 6 serta lomba bercerita untuk siswa kelas 1 dan 2. Kedua lomba tersebut mengambil tema dan mengandung kisah tentang kaca mata.
“Hasil tulisan itu kemudian dibikin video lalu di-upload ke instagram,” ujar dr Enny. suhamdani
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com