Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bahas Bela Negara di Era Digital, Ini Pesan Dandim 0735/Surakarta: Anak Muda Harus Punya 4C

Komandan Kodim 0735/Surakarta saat berbicara di hadapan anak muda bersama narasumber lainnya. foto : JSNews

SOLO-Komando Distrik Militer (Kodim) 0735/Surakarta punya terobosan baru dalam melakukan pembinaan teritorial. Kodim Surakarta mendekati mahasiswa dan kalangan anak muda untuk menjadi kader atau perantara dalam menggaungkan program bela Negara. Karena mendekati anak muda, maka pola komunikasi pun juga yang sesuai dengan anak-anak muda.

Karena itulah, dalam kesempatan kali ini, tema Bela Negara di Era Digital diangkat dalam acara Ngobrol Santai dengan ratusan anak muda dalam rangka Pembinaan Teritorial Terpadu oleh Kodim 0735/Surakarta di Gedung Warastratama, Solo, Minggu (24/11/2019). Acara juga didukung oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta dan KNPI Surakarta.

Ngobrol santai tentang Bela Negara di Era Digital dengan anak-anak muda ini juga menghadirkan pembicara Akhmad Ramdhon,  dosen Fisip UNS yang juga penggerak Pusat Studi dan Pengalaman Pancasila (PSPP) dan Niken Satyawati, Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo).

Dandim 0375/Surakarta, Letkol (Inf) Wiyata S Aji, dalam paparannya mengupas cara-cara bela negara dalam konteks kekinian. Dandim di hadapan sekitar 300an anak muda yang terdiri dari mahasiswa dan wakil OKP itu menyatakan, masyarakat di era 4.0 dituntut untuk memiliki 4 kriteria yang disingkat 4C, yakni singkatan dari critical thinking, creativity, communications dan collaboration.

Sementara itu Akhmad Ramdhon memaparkan, pentingnya generasi muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan nyata dalam masyarakat. Sedangkan berbagai aktivitas itu bisa dikerjakan lebih maksimal dengan memanfaatkan teknologi digital yang berkembang pesat. Dia mencontohkan kegiatan Kampungnesia yang digarap bersama-sama oleh mahasiswa dan anak-anak muda di kampung-kampung Solo.

Niken Satyawati menjelaskan, salah satu wujud nyata bela negara di era digital adalah memupuk budaya literasi dalam masyarakat, agar tak mudah terjebak dalam disinformasi. Niken juga memberikan tips-tips mengenali hoaks dan cara menelusuri informasi. Dalam kesempatan tersebut Niken memperkenalkan aplikasi karya relawan Mafindo berupa Hoax Buster Tools (HBT). Aplikasi pendeteksi hoaks  ini bisa diunduh di Appstore maupun Playstore.

Acara ngobrol santai tentang bela Negara di kalangan anak muda itu berlangsung semarak. Banyak yang antusias untuk terlibat dalam diskusi dan sharing bersama. Berbagai tanggapan beragam juga muncul dari kalangan anak muda itu tentang bela Negara di mata mereka. Acara ditutup dengan berfoto bersama.

Komandan Kodim Surakarta berharap, dari kegiatan semacam ini para anak muda yang menjadi peserta itu akan menjadi penyambung lidah mendiskusikan tentang konsep-konsep bela negara di kalangan anak muda yang lain, yang tentunya dengan cara kekinian. “Karena anak-anak muda itu punya dunianya sendiri, apalagi di era digital ini peperangan juga berlangsung di ranah digital. Yang penting semangat bela Negara mereka tidak luntur, tugas kita bersama menumbuhkan jiwa bela Negara di kalangan generasi muda,” ungkapnya. (Syahirul)

Exit mobile version