Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Keganasan Tikungan Mahbang Renggut 2 Nyawa Secara Beruntun, Warga Desak Dishub Segera Pasang Lampu. Kanit Laka Ungkap Sempat Dikepot Bus Eka Saat Olah TKP 

Tikungan Mahbang, Karanganyar, Sambungmacan di jalur Sragen-Ngawi yang belakangan jadi sorotan lantaran sering memicu kecelakaan maut dan merenggut korban jiwa. Kondisi minim penerangan membuat warga mendesak Dishub segera memasangi lampu PJU. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Dua insiden kecelakaan maut secara beruntun di tikungan Mahbang, Karanganyar, Sambungmacan yang menewaskan dua orang pekan lalu memantik keprihatinan warga. Mereka pun mendesak pihak terkait segera turun tangan menyikapi kerawanan jalut itu yang dinilai minim penerangan.

Kecelakaan pertama menimpa pengemudi Avanza asal Gebang Lor, Masaran, Tedy yang tewas usai menggasak tronton dari lawan arah.

Insiden serupa terulang kembali sehari berikurnya. Seorang pengendara motor Honda CB menggasak seorang pejalan kaki asal dukuh setempat hingga tewas.

“Sebelumnya juga sudah banyak kecelakaan di lokasi itu. Kalau melihat lokasinya memang sangat rawan. Karena di tikungan itu sangat minim penerangan. Lampu penerang jalan juga mati,” papar salah satu tokoh setempat, Yudi Ananda, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (11/11/2019).

Pria yang akrab disapa Nanda itu menguraikan selama ini lampu di lokasi tikungan Mahbang sering mati. Warga juga bingung mau mengadu dan melapor ke mana.

Dirinya berharap Dishub atau instansi yang berwenang, segera turun tangan memasang kembali lampu serta rambu pengingat. Sebab jika dibiarkan, dikhawatirkan akan banyak timbul korban.

Terlebih, kondisi tikungan Mahbang terbilang cukup tajam dan tipikal jalan utamanya dari arah timur sangat lurus dan halus. Hal itu kadang membuat pengendara terlena memacu kecepatan dan kaget saat mendadak sampai di tikungan.

“Nggak tahu, setiap dipasangi lampu, sering mati. Tapi kami berharap segera dipasangi lampu agar menekan kerawanan dan setidaknya meminimalisir potensi kecelakaan,” tandas pria yang dikenal sebagai aktivis itu.

Terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan Sragen, Darmawan mengaku berterimakasih atas laporan tersebut. Pihaknya akan segera mengecek lokasi dan jika memang darurat membutuhkan lampu penerangan, maka akan segera dipasang.

Pihaknya mengakui selama ini memang tak bisa mengkover pengawasan semua titik penerangan di jalan kabupaten maupun nasional. Sebab ada sekitar 4.000 titik lampu yang ada di seluruh Sragen.

“Sementara personel kami juga terbatas. Makanya kami malah terimakasih kalau ada warga yang melaporkan kondisi titik yang rusak atau darurat butuh dipasangi lampu. Segera kami cek dan akan kami tindaklanjuti,” terangnya.

Tim Polres dan PMI Sragen saat mengevakuasi jasad korban kecelakaan maut Avanza gasak tronton di Jembatan Mahbang, Karanganyar, Sambungmacan, Sragen, Jumat (1/11/2019) malam. Foto/Wardoyo

Senada, Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Sugiyanto melalui Kanit Laka Ipda Joni Kurniawan mengiyakan jika tikungan Mahbang memang agak rawan kecelakaan. Ia juga mengakui salah satu faktornya adalah minimnya penerangan di lokasi tersebut.

Bahkan saat olah TKP kecelakaan maut Avanza pekan lalu, tim sempat dikejutkan dengan bus Eka yang nyelonong ngepot di dekat deretan kendaraan polisi yang sedang olah TKP.

“Iya mulai dari bawah jembatan Bonromo itu kondisinya memang agak gelap, penerangan kurang. Waktu olah TKP kemarin itu, kita sudah berhenti tiga empat kendaraan. Malah ada Bus Eka yang nyelonong ambil kanan. Makanya kami juga akan sampaikan ke Dishub agar diberi penerangan untuk kenyamanan penyeberang atau pengguna jalan sekaligus menekan potensi kerawanan kecelakaan,” tandasnya. Wardoyo

 

 

 

Exit mobile version