Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Merasa Dilewatkan Rombongan Bupati, Pedagang Pasar Kota Sragen Kecewa. Di Pasar Bunder Sempat Mborong Belanjaan, di Pasar Kota Hanya Singgah Makan 

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama pejabat Muspida saat ke Pasar Bunder Sragen, Jumat (15/11/2019). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kegiatan pencanangan “Gerakan Ayo Belanja Bersama ke Pasar Tradisional” yang digelar Bupati Sragen, Jumat (15/11/2019) menyisakan cerita kekecewaan. Kekecewaan terlontar dari kalangan pedagang di Pasar Kota Sragen yang sedianya akan disinggahi oleh bupati dan jajaran pejabat Muspida.

Pasalnya, rombongan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan jajaran PNS yang diharapkan singgah dan belanja ke pedagang, ternyata tak terlaksana sesuai bayangan.

Harapan pedagang kedatangan bupati dan rombongan bisa mendongkrak penjualan, harus pupus lantaran bupati hanya lewat dan makan saja di Pasar Kota.

“Iya tadi banyak pedagang yang kecewa. Karena bupati dan rombongan nggak ada yang masuk. Hanya lewat dan makan sebentar lalu lanjut lagi. Nggak ada yang masuk ke pasar apalagi belanja,” papar Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kota Sragen, Mario, Jumat (15/11/2019).

Mario menguraikan padahal untuk menyambut kedatangan bupati dan rombongan, persiapan pedagang di Pasar Kota sudah sibuk sejak dua hari lalu.

Karena tak ada yang singgah apalagi belanja, suara kekecewaan pun bermunculan dari pedagang.

“Harapannya sebenarnya kalau bupati mau masuk akan membawa pengaruh. Setidaknya PNS dan jajaran lainnya juga bisa ikut masuk dan belanja. Tapi akhirnya nggak ada, ya sudah lah. Teman-teman juga banyak yang kecewa,” terang Mario.

Atas kondisi itu, ia hanya berharap gerakan mengajak belanja bersama ke Pasar Tradisional itu tak hanya sekadar slogan belaka. Sebab sejak awal pedagang sangat berharap gerakan mengajak belanja ke pasar tradisional itu bisa mendongkrak kembali animo masyarakat untuk kembali belanja ke pasar sehingga bisa membangkitkan pedagang dari keterpurukan saat ini.

“Semoga ini bukan hanya slogan saja. Karena situasi pasar saat ini memang sedang berduka. Sejak Agustus lalu sampai sekarang, pengunjung makin sepi. Omzet juga turun 30 sampai 50 persen. Sekarang yang datang ke pasar kota itu hanya orang-orang pelosok dan petani saja. PNS sangat sedikit sekali,” urainya.

Rasa kecewa pedagang juga dikarenakan bupati dan jajaran Muspida sempat singgah di Pasar Bunder dan sempat memborong banyak dagangan. Bahkan Bupati memborong sayuran dan lain-lain sampai habis ratusan ribu.

Pun dengan Sekda Sragen, Tatag Prabawanto juga mengaku sering membeli jagung di Pasar Bunder. Sementara ketika menyambangi Pasar Kota, para pejabat itu sama sekali tak ada yang belanja.

Kepala Disperindag Sragen, Tedi Rosanto menyebutkan, penurunan omzet memang terjadi hampir di seluruh pasar tradisional di Sragen.

Rata-rata tingkat penurunan, tercatat hingga 30 persen sampai 50 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Trennya memang menurun. Paling parah terjadi di Pasar Sumberlawang, dimana pedagang di sana mengeluhkan penurunan omzet hingga 50 persen. Gerakan ini kita lakukan, untuk meramaikan lagi pasar tradisional. Tidak hanya ASN, kami harapkan juga mampu menular ke seluruh lapisan masyarakat,” terang Tedi.

Ia menyebut lesunya pasar tradisional, terjadi karena masyarakat semakin enggan berbelanja ke pasar. Hal itu diperparah dengan maraknya pedagang keliling menggunakan sepeda motor, yang turut menjadi faktor penyebab turunnya omzet di pasar tradisional.

“Gerakan belanja bersama ke pasar tradisional ini akan kita lakukan tiap hari Jumat. Ini sebagai trigger saja, kita harapkan bisa menjadi gaya hidup para ASN untuk kembali berbelanja di pasar tradisional,” kata Tedi.

Menyikapi fenomena itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati kemudian mengerahkan aparatur sipil negara (ASN) untuk berbelanja di pasar-pasar tradisional dengan Gerakan yang dilabeli ‘Ayo Belanja Bersama ke Pasar Tradisional’ ini dilakukan untuk merespon anjloknya omzet pasar-pasar tradisional.

Bersama puluhan ASN, Yuni, panggilan akrab bupati, berbelanja ke Pasar Bunder dan Pasar Kota Sragen.

“Ini beberapa kali ada keluhan omzet menurun. Saya inisiasi menggerakkan para ASN untuk belanja ke pasar (tradisional). Daripada Sabtu Minggu ke mall, kalau begini kan gaungnya terdengar. ASN saja ke pasar, semoga bisa diikuti oleh masyarakat umum,” ujar Yuni, kepada wartawan di Pasar Bunder.

Gerakan ini, akan menyasar ke seluruh daerah di Sragen. Dirinya juga telah memerintahkan Camat dan Kepala Desa, untuk turut melakukan gerakan berbelanja ke pasar tradisional. Wardoyo

 

Exit mobile version