SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sweet Sundae Ice Cream meraih predikat the best challenger dalam perhelatan akbar kompetisi kewirausahaan Diplomat Success Challenge ke-10 tahun 2019 (DSC|X) yang digagas oleh Wismilak Foundation. Penetapan tersebut dilakukan dalam final day yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (16-17/11/2019), di De Tjolomadoe.
Dari 12 peserta yang tersisa hingga babak final, Andromeda Sindoro dengan nama bisnis Sweet Sundae Ice Cream berhasil meraih penghargaan Best of the Best Challenger DSC|X 2019. Pria asal Yogyakarta ini mendapat hibah modal usaha sebesar Rp 220 juta ditambah penghargaan senilai Rp 50 juta. Dengan demikian, finalis yang dimentori oleh Muhammad Aga ini memperoleh dana senilai total Rp 270 juta.
Sweet Sundae memasok produk es krim dan gelato ke hotel, restoran dan kafe di sejumlah daerah. Produk tersebut diperoleh dengan cara mengolah susu sapi perah berkualitas tinggi dari peternak. Susu tersebut dibeli dengan harga yang baik dibandingkan beberapa produsen susu.
Saat ini, Sweet Sundae memiliki pabrik berkapasitas 10 ton per hari. Sedangkan tempat distribusi berlokasi di Yogyakarta, Jakarta, Bali dan Semarang. Sweet Sundae membutuhkan tambahan modal usaha untuk mengembangkan bisnisnya seiring permintaan pasar, sekaligus membantu peternak susu mendapatkan harga yang baik serta membantu pemerintah agar Indonesia bisa swasembada susu pada 2023.
Selain Sweet Sundae, para pemenang lainnya adalah Mega Siswindarto (Bronchips) yang memperoleh hibah modal usaha Rp 253 juta. Athalia Mutiara Laksmi (Hear Me) Rp 250 juta. I Gede Dangin (Astrobike) Rp 230 juta. Alfredo Dhilan (Apel Celup) Rp 197 juta, Ricky Chandra (SUNKRISPS) Rp 190 juta, dan Hadid Fathul Alam (OKE Garden) Rp 150juta. Tujuh pemenang tersebutjuga mendapat pendampingan bisnis selama 2 tahun.
Sementara itu, lima pemenang lainnya mendapatkan dana hibah masing masing sebesar Rp 10 juta. Mereka adalah Anugrah Nurrewa (Banopolis). Galih Ruslan (kylafood.com). Anindita Pradana Suteja (Beehive Agriculture). Wendy Pratama (Lingkaran). dan Ksatriya Ananta (Cryptoscope). Menurut Mentor Nasional DSC|X Muhammad Aga, babak final yang mencakup 12 besar peserta sangat kompetitif dari proses awal sampai akhir. Andromeda Sindoro selaku pemilik dan pengelola Sweet Sundae loe Cream memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa bisnisnya sangat bagus dan berkesinambungan.
“Andro juga membangun ekosistem di F&B, sehingga dia mendapatkan trust. Dengan adanya tambahan modal usaha. saya yakin dia bisa bersaing dengan kompetitor. Dia layak menerima penghargaan sebagai Best of the Best,” urainya, Minggu (17/11/2019) malam.
Pada kesempatan yang sama, Mentor Nasional DSC|X lainnya, Pangeran Siahaan mengemukakan bahwa secara kualitas DSC|X lebih tinggi dibandingkan kompetisi bisnis lainnya. Hal itu tampak pada kesiapan dan kontestannya. Ini menunjukkan bahwa DSC|X punya magnitude yang bisa menarik anak muda sebagai pelaku bisnis.
“Tahun ini sudah ke-10. jadi ada komitmen untuk terus mendidik dan mendanai pelaku bisnis. Secara teknis, kompetisi bisnis ini pun terbilang panjang. dari April sampai November 2019. “Final Day nya 2 hari. Total pesertanya ada 12.500 sampai masuk 12 besar di Final Day. Proses inkubasi menyenangkan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner DSC|X Surianto Yasaputera menegaskan bahwa Diplomat Success Challenge berkomitmen terus membangun iklim wirausaha di Indonesia. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Helmy Yahya, yang juga Dewan Komisioner DSC|X.
“Mendapat modal usaha memang penting. Tapi jauh lebih penting adalah pendampingan bisnis serta ilmu dari mentor dan komisioner. Pengalaman itu yang luar biasa,” tutur Helmy. Triawati PP