BREBES, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang warga RT 5 RW 1, Desa Pekauman, Kecamatan Losari, Brebes, Dandi (19) pingsan setelah disengat tawon jenis Vespa Affinis. Serangan tawon tersebut bermula saat Dandi masih tidur, Senin (25/11/2019) pagi.
Dia kemudian merasa ada yang menusukkan jarum pada belakang paha kakinya. Tak lama kemudia, mendadak badannya menjadi panas dan wajahnya pucat.
“Sengatan tawon seperti ada jarum yang ditusukkan. Sakit sekali.
Saya sempat pingsan usai disengat tawon itu,” kata Dandi, ditemui di rumahnya, Senin (25/11/2019) malam.
Ibunya, Waljinah (44), langsung melihat kondisi Dandi di kamarnya.
Saat itu, ibunya menemukan seekor tawon yang sudah tergeletak di dekat Dandi.
Melihat kondisi Dandi yang kesakitan, ibunya langsung berusaha mencari obat untuk mengobatinya.
Waljinah menuturkan, dirinya mengetahui ada sarang tawon yang berukuran besar di atap rumah sejak seminggu lalu.
Saat itu, banyak tawon terlihat di sekitar tamu.
“Saya pikir tawonnya tidak berbahaya. Makanya saya biarkan saja dan tak melapor,” ucap Waljinah.
Namun, tawon tersebut kemudian telah menyengat anaknya, Dandi, hingga pingsan.
Atas kejadian itu, ia langsung melapor kepada Kepala Desa Pekauman dan menghubungi petugas Damkar Brebes.
Petugas Damkar Satpol PP Brebes kemudian datang ke rumah korban untuk melakukan ekskusi sarang tawon, Senin (25/11/2019) malam.
Menggunakan perlengkapan yang aman, seorang petugas memanjat atap rumah mengambil sarang tawon tersebut.
Kabid Damkar Satpol PP Brebes, Sujadi mengatakan, penanganan tawon merupakan satu dari sekian tugas tim Damkar selain menjalankan tugas utama yaitu memadamkan kebakaran.
Dikatakannya, serangan tawon sudah terjadi di beberapa daerah di antaranya Tegal dan Klaten.
Serangan tawon Vespa Affinis sangat mematikan sehingga dalam penanganannya tidak bisa sembarangan.
“Serangannya tawon Vespa Affinis berbahaya, mematikan. Setelah dapat laporan, kami langsung ke lokasi untuk ekskusi sarang tawon agar tidak membahayakan warga,” katanya.
Proses ekskusi sarang tawon berukuran bola kaki tersebut dilakukan malam hari.
Menurut Sujadi, waktu yang tepat memang saat para tawon sedang mengumpul di sarangnya yaitu malam hari.
Sedangkan saat siang, tawon cenderung agresif sehingga akan sulit untuk diekskusi.
“Itu pun sinar lampu harus dimatikan karena kalau ada cahaya tawon akan mengejar.
Sehingga agar ekskusi berjalan maksimal, maka seluruh lampu harus dimatikan atau dalam kondisi gelap,” ucapnya.
Sujadi meminta agar warga berhati-hati jika menemukan adanya tawon baik di dalam rumah maupun di luar.
Ia mengimbau agar warga langsung menghubungi tim Damkar Brebes untuk dilakukan ekskusi sarangnya.
“Jangan gegabah, jangan menganggap remeh. Karena kalau orang tersengat tawon ini bisa berbahaya sekali,” pesannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Warga Losari Pingsan Tersengat Tawon, Tim Damkar Brebes Langsung Ekskusi Sarang Sebesar Bola, Artikel Asli