Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Viral Teks Pidato Nadiem Makarim di Hari Guru, Tadinya Beberapa Lembar, Tapi Diubah Oleh Pak Menteri Jadi 2 Lembar Saja

Nadiem Anwar Makarim (kanan) memberikan keterangan saat berkeliling Kantor Kemendikbud usai serah terima jabatan (sertijab), di Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019) / tribunnews

Tribunnews

JOGLOSEMARNEWS.COM – Teks pidato menteri pendidikan Nadiem Makarim di hari guru nasional yang sempat viral. Ternyata ada kisaih di balik pembuatan teks pidato tersebut.

Nadiem mengaku bahwa ia mengubah teks pidato yang telah disiapkan.

Nadiem Makarim menceritakan bahwa sebelumnya, teks pidato ia akan ia bacakan di Hari Guru Nasional besok, berisi beberapa lembar.

Lalu ia ubah dan ketik sendiri menjadi hanya 2 lembar.

Nadiem menegaskan bahwa anak muda sudah waktunya mengurangi basa-basi, termasuk dalam menulis dan menyampaikan pidato.

Sehingga ia ingin menuliskan pidato secara lugas dan singkat sesuai topik.

“Sebagai anak muda, nggak suka pidato pejabat yang tidak langsung apa adanya, To the point saja,”” ujar Nadiem di acara Mata Najwa on stage di UTC Semarang (23/11/19), malam.

Nadiem menegaskan, ia ingin dalam pidato juga harus disampaikan apa yang menjadi kenyataan di lapangan.

Nadiem mengaku teks pidato yang ia tulis merupakan hasil berdiskusi dengan guru- guru di sejumlah daerah.

Sehingga ia mengetahui lebih jelas akar permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan.

“Di sekolah guru ditugas untuk mendidik muridnya, namun karena ribetnya birokrasi dan administrasi maka guru tidak memiliki waktu luang untuk berinovasi,” ujarnya.

Nadiem berharap, ketika guru mampu berinovasi dan menciptakan kelas yang menyenangkan, maka murid bisa belajar lebih semangat.

“Tujuannya agar murid bisa menikmati rasa ingin tahunya agar lebih baik, belajar untuk partisipatif,” ujarnya.

Menurut Nadiem, dalam pendidikan semua bisa jadi guru dan semua bisa jadi murid.

“Semua murid, semua guru,” ujar Nadiem Makarim.

Sebelumnya, tagar Pak Nadiem mendadak trending twitter hari ini menjelang peringatan hari guru nasional, Sabtu (23/11/19).

Ribuan cuitan menggunakan tagar pak Nadiem jelang peringatan hari guru.

Hal itu lantaran beredar naskah pidato Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim menjalang peringatan hari guru nasional.

Banyak netizen yang memuji isi pidato Nadiem Makarim.

Teks pidato tersebut akan dibacakan pada upacara peringatan hari guru nasional besok, Minggu (25/11/19).

Nadiem mengaku bahwa pidato yang ia sampaikan buakn kata-kata yang pebuh retorik.

dalam pidatonya, Nadiem mengaku bahwa guru merupakan tugas mulia dan tersulit.

Menurut Nadiem, guru di Indonesia ditugasi membentuk masa depan bangsa namun lebih sering diberi aturan dibanding pertolongan.

Nadiem mengatakan banyak guru yang terbebani oleh aturan administrasi dibandingkan harus mengajar.

maka, Nadiem meminta para guru untuk lebih banyak mengajak siswa ke luar sekolah, berdiskusi dan mengadakan bakti sosial.

Berikut isi pidato Nadiem Makarim.

PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.

– Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
– Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas
– Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
– Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
– Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nadiem Anwar Makarim.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Teks Pidato Nadiem Makarim di Hari Guru Viral, Ini Fakta di Baliknya, Artikel Asli

Exit mobile version