Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Akhirnya, Gubernur Ganjar Ungkap Deretan Para Pengusaha Yang Mengaku Buang Limbah ke Bengawan Solo

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat memberi sambutan di acara Pramuka Bersalawat di Sragen, Jumat (13/12/2019) malam. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkap sudah ada beberapa pengusaha dan pemilik pabrik yang mengaku membuang limbah ke Sungai Bengawan Solo.

Mereka satu persatu mengaku setelah ditakut-takuti bahwa pembuangan limbah bisa berujung pidana dan akan ditangani oleh Kejaksaan dan Kepolisian.

Hal itu diungkap Ganjar saat mengumpulkan semua pengusaha di Jawa Tengah di Semarang, beberapa hari lalu.

“Awalnya nggak ada yang mau ngaku. Setelah itu, saya sampaikan ya sudah kalau nggak ada yang ngaku, nanti biar kepolian dan kejaksaan yang menangani. Akhirnya ada yang ngaku. Kula Pak, pabrik tahu mbuang limbah ke Bengawan Solo. Lalu ada lagi, kula pak, pabrik ciu,” paparnya saat memberi sambutan acara Pramuka bersholawat bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf di Alun alun Sragen, Jumat (13/12/2019) malam.

Ganjar mengaku sempat geregetan lantaran tak ada pengusaha yang mengakui. Padahal pencemaran itu sudah viral dan warga di bantaran sungai banyak meyakini sungai tercemar akibat limbah.

Bahkan akibat buangan limbah, 11.000 KK di Blora tak mendapat air bersih karena PDAM setempat yang selama ini mengandalkan sungai Bengawan Solo, tak lagi berani memproses air yang tercemar parah.

“Sudah saya kumpulkan dan saya tanya semua. Siapa yang sudah membuang limbah di Bengawan Solo baik pabrik, tukang batik, ciu mereka bilang boten pak. Oh berarti yang membuang limbah ke bengawan solo iku demit (setan),” kata Ganjar.

Ganjar juga mengungkap saat penanaman pohon di Blora,  keluhan terbesar adalah kekeringan dan pencemaran Bengawan Solo.

Dia juga mengatakan saat bertanya ke warga, ada yang memergoki pembuang limbah ke Bengawan Solo pakai truk.

“Kemarin ada ibu-ibu ngaku melihat ada truk yang membuang limbah tengah malam,” tandasnya.

Ia berharap para pengusaha segera menghentikan pembuangan limbah ke Bengawan Solo. Sebaliknya ia mengajak masyarakat membersihkan dan menjaga Sungai Bengawan Solo.

“Kami beri waktu 12 bulan kepada kabupaten untuk membersihkan sungainya,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version