SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Duka begitu terpancar dari roman wajah Ngadiman (39). Meski dirundung duka, bapak dua anak asal Dukuh Boden RT 6, Kaliwedi, Gondang itu mencoba berusaha tegar.
Selepas membopong jasad putra sulungnya, Brian Yoga Saputra (10), ia langsung terduduk di dekat jenasah putra pertamanya yang tewas tenggelam di kubangan galian C.
Saat JOGLOSEMARNEWS.COM mencoba mengorek sedikit kejadian tragis itu, Ngadiman masih menjawab dengan lugas.
“Saya pasrah Mas. Namanya musibah siapa tahu. Mungkin ini sudah rencana yang Kuasa yang bikin kita hidup. Saya nggak akan nuntut apa-apa, sudah saya terima saja Mas,” tutur Ngadiman.
Ia mengaku sama sekali tak menyangka putra sulungnya yang duduk di kelas IV SDN Plosorejo 1 itu bakal pergi secepat itu. Ngadiman menceritakan siang itu, dirinya tengah kerja bhakti bersama warga lain.
Sedangkan putranya ada di rumah. Saat dikabari putranya tenggelam, ia langsung pulang dan setiba di rumah, putranya sudah ada di rumah dalam kondisi tak bernyawa.
“Waktu dikabari, sampai rumah anak saya sudah dibawa neneknya. Kejadian pasnya saya nggak tahu Mas,” tuturnya.
Atas kejadian itu, Ngadiman hanya berharap agar pengelola tambang galian C bisa melakukan pembenahan dengan memasang pembatas atau apa di lokasi tambang.
Sehingga anak-anak tidak lagi bermain di lokasi kubangan.
“Saya minta kalau bisa dikasih apa lah biar anak-anak nggak main kesitu lagi. Dikasih jaring atau pembatas apa saja. Biar nggak kejadian lagi. Masalahnya korbannya nggak sedikit, sekali langsung dua anak,” tukasnya.
Di sisi lain, pihak pengelola tambang Galian C Bodean, End dan Afr, mengklaim bahwa tambang itu memang masih dalam proses reklamasi. Namun selama sepekan terakhir memang dihentikan lantaran hujan.
Perihal pengaman, mereka juga beralasan sudah melakukan upaya pengamanan dengan menempatkan penjaga di lokasi tambang.
“Tiap hari sebenarnya ada yang njaga, orang situ juga. Beberapa kali sempat memergoki anak-anak main dan langsung dilarang. Kemarin itu pas kejadian, penjaganya pas pulang. Balik-balik, sudah ada kejadian itu,” ujarnya. Wardoyo