Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Setelah Blusukan, Gibran Kunjungi Tokoh Senior PDI Perjuangan Solo, Sonny Wardhana

Gibran Rakabuming Raka mengunjungi tokoh senior PDI Perjuangan Solo, Sonny Wardhana, di Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres. Kamis (19/12/2019) sore. Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Gibran Rakabuming Raka kembali bermanuver setelah resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon walikota Solo. Kali ini, putra sulung Jokowi tersebut menemui sejumlah tokoh senior PDI Perjuangan Solo, Kamis (19/12/2019) sore.

Pertemuan berlangsung tertutup di salah satu rumah tokoh PDI Perjuangan, Sonny Wardhana, di Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres. Mengenakan kemeja lengan pendek berwarna merah bergambarkan simbol banteng moncong putih, Gibran datang ditemani Koordinator Elemen Relawan, Kuat Hermawan Santosa sekitar pukul 15.00 WIB.

Selain Sonny, beberapa tokoh senior PDI Perjuangan Solo yang hadir seperti Hariadi Saptono (‎fungsionaris DPC PDI Perjuangan Kota Solo selama dua periode), Teguh Mulyono (PAC PDI Perjuangan Serengan), Timbul Hananto (Deperancab), D Joko Supriyanto (Keluarga Besar Marhaenis, PAC PDI Perjuangan1996 – 2000). Selain itu juga terlihat Yos Agung Santosa (Divikom, Ketua Repdem Solo), Untung Suryo Subagyo (Banteng Sanjaya, pengurus Ranting Tipes), Joko Indarto, Tri Bandoro, B Purwadi JS, dan Sri Maryati, Juli Kushari Priyanto, Didik W, Edi Priya Utama, Totok Endro, dan Yosaphat Hari SW‎.‎ 

Juru bicara tokoh senior PDI Perjuangan Solo, Hariadi Saptono mengatakan, kedatangan Gibran tersebut merupakan bentuk silaturahmi dengan keluarga besar PDI Perjuangan baik dari struktural maupun non-struktural.

“Ada juga dari aktivis yang dulu pernah sama-sama berjuang. Mas Gibran sudah sah menjadi bakal calon walikota Solo, maka mas Gibran masuk dalam keluarga besar PDI Perjuangan. Maka kami bersepakat bersama-sama berjuang dan memberikan dukungan kepada mas Gibran,” ujarnya.

Hariadi menambahkan, prinsipnya hal ini lebih pada memberikan sebuah pelajaran bagi mereka sebagai sebuah partai.

“Karena ini kan masih dalam dinamika internal juga. Kita memilih mas Gibran juga sah-sah saja, dan tidak masalah. Ketika hendak menjadi partai pelopor, ada syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya adalah adanya regenerasi dan kaderisas‎i. Kader partai yang sudah menua, mestinya sadar akan ada generasi baru. Karena itu, tentu saja kita mendukung yang muda, ini akan meneguhkan regenerasi partai, sehingga menjadi maju dan modern,” imbuhnya.

Namun demikian jika rekomendasi ‎sudah turun, kepada siapa pun, PDIP tetap kembali utuh dan solid.

“Apa yang terjadi saat ini di tubuh PDIP, khususnya di Kota Solo, adalah dinamika internal yang wajar saja terjadi. Sekarang kita menunggu rekomendasi. Kami yakin, DPP akan memberikan (rekomendasi) kepada calon terbaik. Sebagai kader kami tegak lurus terhadap putusan DPP,” tukasnya.

Di sisi lain, Gibran menyebutkan langkah sowannya ke tokoh senior PDI Perjuangan merupakan tahapan dari proses belajar.

“Setiap hari saya blusukan dan itu bagian dari belajar juga. Saya catat keluhannya apa, yang bagus pun saya catat juga biar nanti saya lanjutkan lagi. Termasuk sowan ke tokoh senior kali ini sesuai dengan perintah dari pak Rudy (untuk belajar). Tadi ketemu sama pak Bambang Pacul, mbak Puan, belajar lagi,” pungkasnya. Triawati PP

Exit mobile version