Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Viral, Pengantin Pria di Magelang ini Antar Mempelai Wanitanya ke Pelaminan Naik Angkong atau Gerobak Material , Tamu Langsung Heboh

Capture video dari pernikahan pasangan Hasmita Melaningrum (19), warga Dusun Jati, Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Magelang dengan Sodiqin (21), warga Dusun Mlaten, Desa Donorojo, Kecamatan Mertoyudan, Magelang, Rabu (11/12). Sodiq, panggilan akrab dari Sodiqin, menumpangkan istrinya ke dalam gerobak sorong dan mendorongnya sampai ke pelaminan. Tribunjogja.com/istimewa

MAGELANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebuah pernikahan unik terjadi di Kabupaten Magelang, jika biasanya sang pengantin diantar ke pelaminan menggunakan kereta kencana, atau dengan iring-iringan prosesi tradisi.

Namun pengantin pria di Magelang ini memboyong pengantin wanita menggunakan angkong atau gerobak sorong yang biasa digunakan untuk mengangkut material bangunan, menuju tempat pelaminan.

Seperti yang terjadi pada acara pernikahan pasangan Hasmita Melaningrum (19), warga Dusun Jati, Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Magelang dengan Sodiqin (21), warga Dusun Mlaten, Desa Donorojo, Kecamatan Mertoyudan, Magelang, Rabu (11/12/2019).

Sodiq, panggilan akrab dari Sodiqin, menumpangkan istrinya ke dalam gerobak sorong dan mendorongnya sampai ke pelaminan. Sontak suasana di pesta pernikahan itu menjadi heboh.

Hadirin yang sudah duduk rapi di kiri kanan altar, menunggu pengantin, langsung berdiri dan menyambut sang pengantin dengan gerobak sorongnya dengan sahutan dan tepuk tangan yang meriah.

Sementara sang pengantin pria dengan wajah polos mendorong pengantin wanitanya, sepanjang 50 meter dari pintu masuk menuju altar, melewati para undangan.

“Spontan saja saya melakukannya. Saya berpikir bagaimana merayakan hari bahagia kami dengan cara yang unik, sehingga dapat menjadi kenangan yang dapat kita ingat nanti. Saya terinspirasi dari kerjaan saya, karena saya sendiri tukang bangunan, kenapa tidak dengan naik gerobak sorong atau angkong saja,” tutur Sodiq, saat ditemui di kediamannya, Jumat (13/12/2019), di Dusun Mlaten, Desa Donorojo, Kecamatan Mertoyudan, Magelang.

Sodiq pun merencanakan aksi untuk pesta pernikahannya sejak sebelum hari H pernikahan.

Angkong atau gerobak sorong yang digunakan untuk mengangkut istrinya disiapkan di lokasi perkawinan. Pagi-pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, mereka berangkat menuju Kantor Urusan Agama (KUA) Mertoyudan, dan melaksanakan Ijab kabul atau akad nikah.

Selesai ijab kabul, mereka menuju acara resepsi pernikahan di mempelai wanita, lalu ke resepsi di mempelai pria.

Setibanya di tempat mempelai pria, Sodiq dan Mita turun dari dalam mobil, mengambil angkong atau gerobak sorong yang sudah disiapkan sebelumnya.

Tanpa malu-malu, Mita yang sudah dirias cantik, mengenakan baju pernikahan lengkap, langsung naik ke atas gerobak yang dilembari kain sarung.

Sementara Sodiq mendorongnya menuju tempat pelaminan.

“Tadinya mau naik andong dulu ke lokasi, tetapi pas andongnya tidak ada. Kita pun diboyong menggunakan mobil, lalu Mita saya angkut menggunakan angkong menuju pelaminan. Disaksikan oleh para hadirin. Ada sebanyak 100 orang undangan terdiri dari keluarga dan warga sekitar,” tuturnya.

Tamu undangan yang juga berasal dari teman-teman Sodiq dan Mita mendokumentasikan aksi mereka saat mendorong angkong ke dalam video dan foto.

Video itu diunggah ke story Whatsapp. Ternyata video itu tersebar luas dan menjadi viral.

Akun-akun media sosial lain juga mengunggah video pernikahan Sodiq dan Mita, menarik warganet yang kagum dan terhibur dengan aksi mereka.

“Malamnya, saya bilang menggunakan anglo, melalui whatsapp. Terus istri mengiyakan. Lalu bilang kepada orangtua saya, mau disurung menggunakan angkong. Kami itu tahu video itu viral pagi esok harinya. Saat saya sedang melihat media sosial ternyata video kami tersebar kemana-mana. Kemarin itu hadirin banyak yang tertawa, berdiri dan membuat video aksi kami. Teman-teman semua akhirnya tahu dan videonya diunggah dijadikan story Whatsapp oleh mereka,” kata Sodiq.

Sodiq dan Mita memang sengaja menjadikan pernikahan mereka unik dari yang lain.

Mereka ingin membuat sesuatu yang dapat dikenang nanti di waktu mendatang.

Awal pertemuan mereka tiga tahun lalu juga tak disengaja.

Saat itu sepeda motor Sodiq macet di jalan Mayor Unus dan Mita mencoba menolong kelak calon suaminya tersebut.

Dari pertemuan itu, mereka berpacaran dan akhirnya menikah.

“Tiga tahun lebih, kami pacaran. Sebetulnya, Sodiq itu adalah kakak kelas saya di MTs Al Huda Mertoyudan, tetapi saat saya masuk sekolah, dia sudah lulus. Setelah itu, kami tiba-tiba bertemu di jalan. Sepeda motor milik Aa macet, dan saya mencoba bantu, disuruh mendorong. Malamnya, ternyata Aa Sodiq main ke rumah saya. Waktu datang itu, kami masih malu-malu. Dia di luar rumah, terus saya dengan berbahasa halus bahasa jawa memintanya masuk. Ternyata ada pesan singkat atau sms dari Sodiq, malam harinya dan berlanjut,” ujar Mita.

Mita sendiri tidak malu dengan gerobak sorong dan angkong pada pesta pernikahannya. Ia juga tak malu dengan pekerjaan suaminya sebagai tukang bangunan.

Menurutnya, Sodiq adalah pria yang romantis dan bertanggung jawab.

“Saya terima dia apa adanya. Yang penting tanggung jawab. Nanti, kami akan tinggal di sini, bersama-sama dengan suami,” tuturnya.

Tamrozi (52), ayah dari Sodiq pun mengaku bahagia dengan pernikahan putra pertamanya dengan Mita.

Ia berharap pernikahan mereka dapat rukun dan langgeng.

Begitu juga dengan harapan dari Mita dan Sodiq, mereka berharap pernikahan mereka dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.

“Harapan pernikahan, semoga menjadi tambah dewasa, tambah kompak, dan sakinah, mawadah, dan warahmah,” tutur Mita. “Kami bahagia. Semoga mereka rukun semua dan langgeng,” sambung ayah Sodiq.

Exit mobile version