JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Dipatok Ular Berbisa, Satu Warga Sidoharjo Sragen Dilarikan ke RSUD. Sempat Dibawa ke Bidan Namun Kondisinya Tak Membaik

Ilustrasi ular / tempo.co
   
Ilustrasi ular / tempo.co

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Maraknya kemunculan anak ular berbagai jenis di wilayah Sragen belakangan ini, memakan korban.

Salah satu warga Dukuh Gebung, RT 24, Desa Patihan, Sidoharjo, Sragen bernama Sukiman (60) terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah dipatok anakan ular berbisa.

Kakek malang itu dipatok anakan ular yang diduga jenis ular hijau. Insiden itu terjadi Kamis (16/1/2020) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Menurut keterangan warga, pagi itu korban sedang membersihkan rumput di belakang rumahnya. Pada saat membersihkan, ia mendadak dikejutkan dengan gigitan anakan ular hijau di bagian jari manis.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

“Setelah itu, korban kesakitan dan kembali ke rumah. Dia langsung dibawa ke bidan desa Bu Yayuk untuk mendapatkan pengobatan,” ujar Dar, salah satu warga.

Rupanya korban tak kunjung membaik. Kakek malang itu kondisinya makin menurun dengan gejala pusing, mual dan muntah.

Akhirnya, sekitar pukul 17.00 WIB tadi, oleh bidan, korban disarankan untuk dirujuk ke RSUD Sragen dan oleh keluarga langsung dilarikan ke RSUD.

“Dari keterangan warga, sebelum dibawa ke rumah sakit, korban memang merasakan pusing,mual dan muntah,” terang personel rescue Poldes Masaran Unit Patihan, Alfian Rendi Prasetya, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (16/1/2020) malam.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Setelah menerima laporan, pihaknya langsung menyisir ke lokasi kejadian. Namun ular hijau yang mematok Mbah Kiman, sudah ditemukan dibunuh.

“Ularnya masih anakan. Dugaan kami ular hijau dan memang berbisa,” tukasnya.

Atas insiden itu, pihaknya mengimbau agar warga senantiasa berhati-hati jika berada di lokasi semak-semak atau lokasi lembab. Jika menemukan ular, disarankan segera melapor ke rescue agar bisa dievakuasi.

“Yang penting jangan panik, diusir saja jangan dibunuh. Karena makin banyak ular dibunuh, nanti keseimbangan ekosistem akan hilang,” tukasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com