JOMBANG, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Masih ingat nama Ponari? Dulu, sekitar awal tahun 2009 silam, ketika masih berusia 10 tahun, Ponari pernah menjadi jutawan lantaran batu yang sianggap bertuah dan mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Kini, ia tidak lagi menjasi dukun. Dia kini bekerja sebagai sales, dan belum lama ini melakukan lamaran calon istri di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (17/1/2020) lalu.
Dikutip dari Surya.co.id, calon istri Ponari yang bernama Aminatuz Zuroh (22) bercerita soal kisah cintanya bersama Ponari.
Aminatus Zuroh mengaku sudah berpacaran dengan Ponari sejak Juli 2019.
Awal perkenalan mereka berawal dari tempat kerja.
Kata Aminatus Zuroh, pertemuan terjadi ketika mereka bekerja di perusahaan makanan ringan (snack) di Jombang.
Ponari diketahui sudah pindah kerja dari tempat itu. Ponari kini bekerja di pemasaran obat-obatan herbal sebagai sales.
“Semula sih biasa saja, lama-lama kami akrab, saling dekat.
Dan kemudian berlanjut ke hubungan asmara
Itu terjadi bulan Juli 2019,” kata Aminatuz Zuroh, di kediaman orang tua Ponari, Jumat (17/1/2020) sore.
Aminatuz Zuroh merupakan putri bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Solikhin (64) dan Nipah (64).
Menurut Aminatuz Zuroh, Ponari itu baik hati, pendiam, tapi murah senyum. Itu pula yang membuatnya jatuh hati kepada Ponari.
Dan yang membuat heran, Aminatuz Zuroh ternyata belum tahu kalau pemuda yang menjadi kekasihnya itu dulu pernah tenar sebagai dukun cilik, yakni saat Ponari berusia 10 tahun.
“Saya baru tahu Mas Ari ternyata dukun cilik yang pernah tenar, ya belakangan ini saja.
Itu pun setelah diberi tahu teman-teman,” tutur Zuroh.
Disinggung kapan akan naik ke pelaminan, Zuroh belum bisa memastikan.
Dia hanya memastikan, Februari nanti pihak orang tuanya akan secara resmi ‘membalas’ pinangan dari Ponari, dengan berkunjung ke rumah orang tua Ponari.
“Saat itulah akan disepakati dan dipastikan tanggal berapa kami melangsungkan akad nikah,” terang gadis lulusan SMK Negeri 1 Mojoagung, Jombang ini.
Mukharomah, ibunda Ponari, mengaku setuju saja anaknya bersama gadis yang dicintainya, Aminatuz Zuroh.
“Bagi kami, sebagai orang tua Ponari, setuju saja yang atas pilihan anak. Apalagi gadis pilihannya perilakunya juga baik,” kata Mukharomah, yang ikut menemui, kepada Surya.co.id.
Sekadar mengingatkan, nama Ponari, anak kecil yang masih duduk di kelas tiga SDN Balongsari, Kecamatan Megaluh, dikabarkan Ponari menemukan batu ‘ajaib’.
Batu itu ditemukan saat dia ada geledek menyambar, tak jauh dari dirinya berdiri. Itu terjadi awal 2009.
Batu yang ditemukan Ponari itulah yang kemudian dianggap keramat dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Caranya, batu dicelupkan ke air oleh tangan Ponari, kemudian air tersebut diusapkan ke bagian badan yang sakit.
Kabar tersebut cepat menyebar, dan ribuan warga setiap hari berdatangan dari penjuru Indonesia, ke rumah Ponari untuk mencari kesembuhan.
Ponari yang saat itu masih usia 10 tahun, digendong kerabatnya, Waris, agar bisa mencelupkan batu ke ratusan gelas yang dibawa pasiennya.
Seiring berjalannya waktu, jumlah pasien Ponari berangsur menyusut. Meskipun sampai sekarang masih ada saja yang datang ke rumah Ponari untuk mencari kesembuhan dengan batu yang dianggap bertuah tersebut.
Di luar itu, dari kiprah Ponari sebagai dukun cilik tersebut, bisa mengangkat taraf ekonomi keluarganya.
Sebab, setiap ‘pasien’ yang datang, selalu memasukkan uang ke kotak yang disediakan, secara suka rela.
Selain itu, dari banyaknya warga yang datang, warga setempat juga kecipratan rezeki.
Puluhan lapak pedagang makan dan minuman bermunculan, serta usaha parkir yang dikelola pemuda setempat.
Konon saat itu, uang yang beredar di desa setempat, bisa mencapai ratusan juta setiap hari terutama jika hari Jumat, Sabtu dan Minggu.