
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mengaku menunda membuka informasi mengenai keberadaan Haeun Masiku di Indonesia.
“Kami sebelumnya belum berani menjawab (pertanyaan tentang keberadaan Harun), karena litbang belum punya data lengkap,” dalih Kepala Biro Humas Kementerian Hukum dan HAM, Bambang Wiyono.
Bambang mengatakan hal itu dalam konferensi pers di Gedung Imigrasi, Kemenkumham, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Bambang mengatakan, konferensi pers hari ini baru digelar lantaran Imigrasi telah memiliki data yang lengkap.
“Sengaja kami undang teman-teman (media) untuk menyampaikan ini,” ujarnya.
Dia menegaskan, berdasarkan data perlintasan imigrasi, Harun Masiku diketahui berangkat ke Singapura pada tanggal 6 Januari 2020. Harun juga tercatat kembali ke Indonesia pada tanggal 7 Januari 2020.
Selain itu, Bambang mengaku informasi keberadaan Harun sudah diketahui beberapa waktu lalu sebelumnya.
Bahkan ketika beberapa kali Imigrasi dan Komisi Pemberantasan Korupsi masih berulang kali menyebut Harun belum kembali ke Indonesia.
“Sudah beberapa waktu yang lalu sebenarnya kami peroleh (informasi Harun). Karena banyak sekali yang bertanya juga, baru hari ini kami berkesempatan untuk menyampaikan. Jangan sampai informasinya salah,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Arvin Gumilang mengatakan dibukanya informasi kepastian keberadaan tersangka Harun Masiku baru diarahkan hari ini.
Arvin mengatakan penundaan pemberian informasi itu dilakukan karena pihaknya mesti melakukan pendalaman, yaitu kegiatan pengawasan dan pemantauan terhadap perlintasan penumpang yang secara undang-undang termasuk dalam kategori informasi yang dikecualikan.