Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ini 6 Tanda Kelebihan Gula dalam Tubuh, Bisa Berakibat Fatal untuk Kesehatan

Diabetes. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM – Gula menang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi jika sampai kelebihan gula bisa berakibat fatal untuk kesehatan. Tanda kelebihan gula ini seringkali diabaikan. Padahal jika kelebihan gula seseorang bisa menderita diabetes.

Tanda kelebihan gula dalam darah perlu dikenali agar dapat segera ditangani. Karena jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini bisa menimbulkan berbagai gangguan dalam tubuh, bahkan yang berakibat fatal.

Idealnya, kadar gula darah puasa normal berkisar antara 72-99 mg/dL. Sedangkan kadar gula darah normal setelah makan tidak melebihi dari 140 mg/dL. Namun, pada kondisi diabetes dan prediabetes, kadar gula darah bisa meningkat dengan cepat. Peningkatan kadar gula ini dapat menimbulkan beberapa keluhan dan gejala.

Dilansir dari alodokter.com, ada beberapa tanda kelebihan gula yang perlu diwaspadai agar anda tidak mengidap penyakit diabetes.

1. Mulut terasa kering

Salah satu tanda kelebihan gula yang paling umum adalah mulut terasa kering. Hal ini biasanya disebabkan oleh terganggunya produksi air liur oleh kelenjar ludah. Mulut kering akan meningkatkan risiko munculnya infeksi jamur dan bakteri pada mulut.

2. Sering merasa haus dan buang air kecil (BAK)

Waspadai rasa haus yang sering muncul meski telah banyak minum. Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi tanda kelebihan gula.

Penumpukan gula dalam darah akan membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan membuangnya, sehingga BAK jadi lebih sering dan cairan yang keluar lewat urine juga jadi lebih banyak. Hilangnya banyak cairan lewat urine inilah yang menimbulkan rasa haus.

3. Cepat merasa lelah

Gula merupakan sumber energi yang utama untuk tubuh. Namun, jumlah yang berlebihan tanpa diikuti pengolahan yang tepat, misalnya karena terganggunya fungsi insulin atau karena tidak cukupnya jumlah insulin, akan membuat energi tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh. Akibatnya, tubuh akan lemas dan cepat lelah.

4. Selalu merasa lapar

Hal ini akan membuat tubuh terus merasa lapar dan nafsu makan meningkat.

5. Penglihatan kabur

Saat kadar gula darah meningkat, salah satu bagian tubuh yang langsung terkena dampaknya adalah mata. Ini karena kadar gula darah yang tinggi menyebabkan lensa mata membengkak, sehingga mengganggu kemampuan mata untuk melihat.

6. Mengalami perubahan warna kulit

Meningkatnya kadar gula darah juga bisa menyebabkan perubahan warna kulit di daerah-daerah lipatan tubuh, misalnya di leher atau buku-buku jari.

Pada dasarnya, peningkatan kadar gula darah erat kaitannya dengan pola makan, gaya hidup, dan jumlah serta kemampuan insulin.

Mengonsumsi makanan secara berlebih, tidak memerhatikan kebutuhan kalori, dan jarang berolahraga merupakan faktor-faktor yang bisa menyebabkan naiknya kadar gula darah secara drastis.

Jika Anda mengalami tanda kelebihan gula yang dipaparkan di atas, sebaiknya segeralah periksakan diri ke dokter untuk memastikannya.

Dan bila Anda menderita diabetes atau prediabetes, lakukanlah pemeriksaan rutin ke dokter agar kadar gula darah tetap terkontrol.

Batasan Konsumsi gula untuk penderita diabetes

Hal ini penting diketahui karena penderita diabetes harus mengontrol kadar gulanya agar terhindar dari komplikasi.

Gula merupakan salah satu sumber energi utama tubuh. Mengonsumsi gula dalam jumlah yang cukup tentu bisa memberikan beragam manfaat bagi tubuh.

Namun bagi penderita diabetes, mengonsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan tentu bisa meningkatkan kadar gula dalam darah yang bisa berbahaya.

Dilansir Tribuncirebon.com dari alodokter.com, inilah rekomendasi asupan gula bagi penderita diabetes.

Rekomendasi Asupan Gula Maksimal bagi Penderita Diabetes
Merujuk pada rekomendasi Kementerian Republik Indonesia, asupan gula pada kondisi normal adalah maksimal 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan perhari.

Penderita diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 50 gram gula per harinya. Gula ini termasuk gula putih, gula aren, dan gula dalam bentuk lainnya.

Perlu diingat, karbohidrat juga merupakan salah satu sumber gula, dan penderita diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat sebesar 45-65% dari total asupan kalori.

Walaupun dibatasi, penggunaan gula atau glukosa dalam bumbu masih diperbolehkan asal tidak berlebihan. Hal ini agar penderita diabetes tetap bisa makan bersama keluarga.

Namun, penderita diabetes disarankan untuk membatasi konsumsi makanan atau minuman ringan, permen, cookies, minuman bersoda, jus buah kemasan, buah kalengan sirup, yang memilki kadar gula cukup tinggi.

Sebagai penggantinya, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang alami, seperti sayur dan buah-buahan.

Cara Mengurangi Asupan Gula

Bagi Anda penderita diabetes, berikut beberapa cara mengurangi asupan gula yang bisa dilakukan sehari-hari:

Hindari konsumsi makanan olahan yang biasanya mengandung gula, garam, dan lemak yang cukup tinggi di dalamnya. Contohnya, kue, biskuit, dan beragam camilan.

Hindari mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung gula tambahan, seperti minuman bersoda, permen, buah kaleng, jus buah yang ditambah pemanis tambahan.

Kurangi pemberian gula dalam jumlah yang berlebihan dalam sajian yang Anda masak.
Selalu baca nilai nutrisi dari makanan atau minuman kemasan yang akan Anda konsumsi.

Hal ini sangat penting agar Anda bisa menakar asupan kalori dan gula yang akan dikonsumsi. Sebisa mungkin pilih makanan atau minuman yang mengandung kadar gula yang rendah.

Konsumsi makanan sehat, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan susu rendah lemak. Disarankan juga untuk mengonsumsi ikan yang kaya kandungan asam lemak omega-3, seperti salmon, tuna, dan sarden.

Penderita diabetes juga disarankan untuk berolahraga rutin. Jenis olahraga yang bisa dilakukan antara lain jogging, jalan santai, dan bersepeda.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu melakukan kontrol rutin ke dokter, agar kadar gula tetap terkontrol.

Penderita diabetes perlu lebih cermat dalam memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi. Pilihlah makanan dengan kandungan gizi seimbang dan gula secukupnya.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter agar diberikan saran terkait pola makan yang sesuai untuk kondisi Anda.

Exit mobile version